JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang mengaku di tahun 2022 lalu ada 57 gepeng yang terjaring. Mayoritas mereka berasal dari luar kota.
Plt Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni membenarkan adanya puluhan gepeng yang terjaring di Kota Malang. Karena berdasarkan pemeriksaan mereka berasal dari luar kota, pihaknya langsung memulangkan ke daerah asalnya.
Baca Juga : Jadi Partai Kelima, PKS Kota Malang Daftarkan Bacaleg dengan Alunan Musik Jawa
“Dalam satu tahun kemarin ada gepeng yang terjaring sebanyak 57, mereka kebanyakan dari luar (kota) sehingga dipulangkan,” kata Ida Ayu.
Sementara gepeng yang berasal dari Kota Malang sendiri, Ida Ayu melihat catatan ada sebanyak 8 orang yang terjaring. Mereka kemudian diberi pembinaan.
“Dari Kota Malang sendiri ada 8 dan mereka sudah dibina dan diberi pelatihan, mereka juga sudah buat pernyataan. Tapi ada sebagian yang balik lagi,” ungkap Ida Ayu.
Ida Ayu sendiri mengaku kewalahan melihat gepeng, anjal dan pengamen yang telah terjaring operasi kemudian diberi pembinaan ternyata kembali lagi ke jalan. Hal itu yang membuat sejumlah orang yang terjaring masih sama.
Baca Juga : Peringatan Hari Jadi ke - 1219, Mas Dhito Ziarah Makam Leluhur Kediri
“Untuk pengembalian (ke daerah asal) kadang kita kerepotan, karena sudah dikembalikan ke asalnya, tapi mereka kembali lagi. Tapi biasanya kami juga minta bantuan provinsi untuk pengembalian,” tutur Ida Ayu.