JATIMTIMES - Pengemis di Kota Malang membuat resah pengendara bermotor karena menggesekkan kemaluannya ke mobil. Satpol PP yang menerima laporan masyarakat langsung bergerak untuk mengamankan pengemis tersebut.
Sebuah video viral di media sosial Instagram @malangraya_info. Dimana saat itu pengendara resah dengan kelakuan memalukan pengemis yang menggesekkan kemaluannya ke mobil.
Baca Juga : Harga di Bawah Rp 2 Jutaan, Pilih Realme C33 atau Vivo Y16?
“Ditindaklah pengamen meresahkan seperti ini. Kalo ngamen mohon maaf kemaluannya ditempelkan ke pintu mobil sambil ngamen kalo gak dikasi uang misuhi (lokasi lampu merah Blimbing Masjid Sabilillah,” tulis caption di gambar unggahan Instagram tersebut, Rabu (22/3/2023).
Tak berselang lama, petugas Satpol PP Kota Malang langsung ke lokasi pengemis itu. Satpol PP berhasil menangkap seorang pengemis yang berinisial AP (37) alias Doweh warga asal Jombang.
“Kami berhasil menangkap AP (38) alias Doweh tidak jauh dari lokasi mengemis," kata Rahmat Hidayat, Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Malang.
AP diketahui sebelumnya juga pernah diamankan Satpol PP Kota Malang. Penyebabnya juga sama yakni meresahkan pengguna jalan. Hanya saja, saat itu sebelumnya AP ditangkap karena mengemis dengan membawa cutter atau benda tajam.
“AP ini merupakan pelaku yang pernah ditangkap ketika menodongkan cutter ke pengendara mobil di lokasi yang sama beberapa waktu lalu,” kata Rahmat.
Baca Juga : Yuk Intip Perbedaan Outfit Mahasiswa FK dengan Fisip di UB
Ketika ditangkap beberapa waktu lalu dengan kasus yang berbeda yaitu penodongan menggunakan cutter AP ini juga mengaku merupakan ODGJ dan pasien salah satu RSJ. “Dia (mengaku) ODGJ dan salah satu pasien RSJ,” kata Rahmat.
Untuk menangkap AP, Rahmat menerjunkan enam personel. Dan saat ditangkap, AP tenang dan tidak melawan. “Saat ini pelaku di masih ada di kantor Satpol PP Kota Malang dan sedang diinterogasi,” ungkap Rahmat.
“Nanti setelah diketahui motifnya kami buat akan berkordinasi dengan Dinsos Kota Malang untuk pembinaannya. Pembinaan lebih lanjut gimana, nanti kami serahkan ke dinsos,” imbuh Rahmat mengakhiri.