JATIMTIMES - Kampus UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar kegiatan Penguatan Kemitraan Strategis, Fakultas Ekonomi Islam Sunan Ampel Surabaya, Selasa (21/3).
Dalam kegiatan yang digelar di ruangan Amphiteater ini menghadirkan beberapa narasumber sebagai pemateri.
Baca Juga : Unirow Tuban Launching Progam Studi Pendidikan Profesi Guru
Seperti, Prof. Dr. Poltak Maruli John Liberty Hutagool, S.E., Ak., M. Ec (Hons), CA. selaku Kepala Kanwil DJP Jawa Timur. Dengan presentasi dengan judul: bagimana peran perpajakan dalam mensuport bisnis digital dan bagimana peran perpajakan dalam mensuport bisnis digital.
Kemudian ada Roy Renwarin, CWP, CWS selaku Co-Founder & Commissioner Asosiasi Guru Wakaf Indonesia. Dengan presentasi judul: Digital Islamic Philantrophy and creative Economics Development.
Masih ada juga Adhe Citra Widiatmoko, ST selaku PT Indopremier Sekuritas. Presentasi dengan judul: Semua Bisa Investasi. Kemudian Arif Budiono, ST, MM selaku Digital Startup Jatim, presentasi dengan judul: Menggerakkan Ekosistem startup dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Pada kegiatan ini Rektor UINSA Surabaya
Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D memberikan semangat kepada puluhan mahasiswa yang jadi peserta. Dan dia mengingatkan bahwa yang dikejar agar tak mengejar IPK semata selama menjadi mahasiswa.
"Ada tiga jenis mahasiswa yang tak boleh dianggap biasa. Mahasiswa dengan IPK 3,75 ke atas akan jadi kolega sampean di dunia akademis," ujarnya.
Baca Juga : Kuliah Tamu Fakultas Psikologi UIN Malang Hadirkan Profesor dari Jerman
Kemudian dia juga meminta waspada dengan mahasiswa yang IPK 3,0. "Itu akan jadi pengusaha. Karena turun ke bawah tak bisa dan akademisi tak bisa," bebernya.
Dan tak kalah penting Muzaki juga mengingatkan agar tetap tak anggap remeh terhadap mahasiswa dengan IPK 3,0 ke bawah. "Akan mempekerjakan sampean nanti, karena mereka akan jadi politisi," cetusnya yang kemudian disambut tepuk tangan para mahasiswa.
Dan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dia meminta agar harus mengubah sesuatu yang dibicarakan orang. "Jadi pengusaha tak perlu IPK 3,0, mahasiswa IPK 3,5 ke bawah tak keren. Yang terpenting harus punya skill," imbuhnya.