JATIMTIMES - Museum biasanya menjadi tempat untuk menyimpan dan mengoleksi barang-barang bersejarah. Di Malang ada museum yang unik dan menjadi museum pertama kali yang ada di Indonesia yakni Museum Musik yang berada di Gedung Kesenian Gajayana Lantai 2. Jl.Nusakambangan No.19, Kota Malang.
Museum Musik ini berdiri 2009 dan diresmikan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI pada 19 November 2016. Komunitas ini sekarang diketuai oleh Ratna Sakti Wulandari atau biasa disapa Mbak Nana. Pada awalnya Museum Musik ini bernama Galeri Malang Bernyanyi yang dicetuskan oleh Hengki Herwanto dan berisikan 6 anggota dari Komunitas Pecinta Kayutangan dengan hobi mengoleksi kaset.
Baca Juga : Kinerja APBN hingga Februari 2023 Terjaga Baik, Surplus Rp131,8 T
“Disebut Komunitas Kayutangan karena dulunya anggota ini sering berburu kaset di sana. Di mana, Kayutangan ini merupakan tempat jual kaset loakan,” kata Mbak Nana.
“Museum Musik ini pertama kali berada di garasi rumah Hengki di Jl. Citarum, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kemudian 2013 berpindah ke lokasi rumah kontrakan di daerah Griya Santa dan berhasil berkembang sangat pesat. Bahkan hari demi hari terdapat kiriman kaset ke kediaman anggota dari Komunitas ini. Karena mereka tahu bahwasannya alamat kami tertera di media sosial kami,” jelasnya.

Kemudian seiringnya waktu Museum Musik ini mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang yang mana memberikan bantuan tempat di gedung Kesenian Gajayana untuk dijadikan tempat koleksi dari Museum Musik ini.
Sampai saat ini koleksi kaset yang ada di Museum Musik Malang ini berjumlah 45 ribu kaset yang terdiri dari kaset, CD, piringan hitam, majalah, busana, dan sejumlah instrumen musik baik dari Indonesia dan luar negeri. Museum Musik Malang ini memiliki keunikan dalam menata koleksi kasetnya yakni mengklasifikasikan menurut daerah asal musisi atau asal grup band tersebut.
Sedangkan untuk penyanyi luar negeri ini akan diklasifikasikan dengan pembagian 5 benua. Hengki mengatakan, kaset-kaset itu merupakan kaset di tahun 70-an. “Kalau CD mulai tahun 80-an, dan piringan hitam atau vynil ini berada di tahun 50-60-an. Sedangkan untuk kaset lagu-lagu baru ini ada dari grup band D'masiv dan lainnya,” ujarnya.