JATIMTIMES - Percepatan penurunan stunting, perlu adanya kolaborasi dan akselerasi dari hulu hingga hilir. Kegiatan Kick of Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Pendopo Delta Wibawa.
Penurunan stunting memerlukan strategi dan kolaboratif yang berkesinambungan. Salah satu upayanya yakni melalui pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga yang dimaksud yakni peningkatan kualitas pelayanan pada kelompok prioritas seperti calon oengantin (catin) ibu hamil, dan ibu menyusui.
Baca Juga : Kepada PNS yang Baru Dilantik, Bupati Pamekasan: Jangan Main-Main Dengan Amanah Ini
“Upaya akselerasi Program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Pemkab Sidoarjo telah membentuk 1.604 TPK. Jumlah totalnya ada 4.812 orang dari unsur bidan, kader PKK dan Klkader KB,” ungkapnya pada Kamis (09/03/2023).
Menurut dia, TPK ini menjadi peran penting dalam mengawal percepatan penurunan angka stunting. Tim inilah yang mengupas permasalahan stunting dari tingkat desa/ kelurahan hingga keluarga. “Saya optimistis dengan TPK percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo sebesar 14 persen di tahun 2024 bisa tercapai,” jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Syaf Satriawarman menjelaskan bahwa TPK sesbagai ujung tombak percepatan penurunan stunting.
“Untuk peningkatan SDM TPK melalui pendampingan dan pelaporan aplikasi Elsimil. Sasarannya keluarga beresiko stunting, seperti pada Calon Pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas dan baduta (anak usia 0-59 bulan ,” tutupnya.
Baca Juga : Graha Bangunan Hadirkan Program Jotun Berkah Berlimpah Hari Raya, Ini Syarat dan Ketentuanya
Kegiatan kick off menjadi semangat dalam percepatan penurunan stunting dari hulu. Intensitas pendampingan TPK ini menjadi motor penggerak percepatan penurunan stunting di tingkat desa/ kelurahan.