JATIMTIMES - Segel kursi taman yang ada di sepanjang pedestrian Jl Ijen menuju Jl Simpang Balapan telah dilepas.
Sebelumnya, penyegelan kursi itu imbas dari ulah dua oknum remaja yang bermesraan di salah satu kursi. Bahkan sejumlah pihak menilai bahwa tindakan dua oknum remaja itu mengarah ke tindakan asusila.
Penyegelan kursi dilakukan dengan memasang kayu berbentuk menyilang.
Baca Juga : 120 Petinju Ramaikan March to Glory Volume 2-Wali Kota Cup 2023
Saat ini, kursi di area tersebut sudah kembali banyak digunakan masyarakat. Sebelumnya, saat masih disegel, masyarakat masih banyak yang datang ke area tersebut namun duduk di trotoar.
"Iya kemarin kan sempat ditutup. Di media sosial kan viral, ditutup setelah ada anak-anak pacaran itu," ujar salah satu pengemudi ojek online (ojol) Awan Setyawan, Rabu (1/3/2023) sore.
Dirinya pun merasa lega atas dibukanya segel kursi tersebut. Dia mengaku, lokasi di sekitar kawasan tersebut menjadi salah satu lokasi favoritnya untuk melepas lelah saat bekerja.
"Ya tempatnya kan adem. Bisa buat istirahat. Kadang juga sekalian nunggu orderan. Begitu kemarin ditutup, ya sempat kecewa aja. Tapi akhirnya sudah kembali dibuka," terang Awan.
Pantauan di lokasi, segel di kursi taman tersebut telah mulai dilepas sejak Rabu (1/3/2023) pagi. Sejumlah masyarakat juga mulai mendatangi kawasan tersebut.
Baca Juga : Serahkan SK Pegawai Baru, Wali Kota Sutiaji Anggap Amumisi Baru
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, jika pemerintah tak segera merespons terkait hal itu, predikat positif yang selama ini melekat di Kota Malang bisa terkikis bahkan berpotensi habis.
Untuk itu dirinya menegaskan, bahwa penyegelan di kursi dengan memasang kayu berbentuk silang itu dimaksudkan sebagai sinyal. Yakni larangan tindakan asusila.
"Kemarin dikasih bambu itu karena untuk menengarai bahwa itu (asusila) tidak boleh. Kalau tidak salah kan sudah tiga kali dikasih bambu itu," ungkap Sutiaji.