JATIMTIMES - Larangan Qatar untuk tidak menampilkan logo pelangi dalam Piala Dunia 2022 memang membuat banyak pihak kecewa, tak terkecuali Kapten Inggris Harry Kane. Meski tak mengenakan ban kapten bertulisan OneLove, tetapi menggantinya dengan sebuah jam.
Namun Harry Kane pun kembali menunjukkan dedikasinya untuk mendukungan komunitas LGBT dengan memakai jam tangan yang nilainya fantastis. Harganya hampir Rp 10 miliar.

Jam tangan yang harganya diprediksi mencapai £520.000 atau senilai Rp 9,8 miliaran tersebut merupakan koleksi langka. “Kapten Inggris Harry Kane menggunakan Rolex Daytona Rainbow 116595RBOW dengan rose gold 18k, salah satu yang paling dicari di pasaran,” tulis akun Instagram Insane Luxury Life.
Baca Juga : Kalah WTO Karena Pelarangan Ekspor Bijih Nikel, Indonesia Malah Mendapat Rp465 T
Jam tangan tersebut terlihat berkilauan dihiasi 36 potongan batu safir, 56 potong berlian, dan 11 safir yang diwarnai pelangi. Versi original dari item itu pertama kali dirilis pada 2018 dengan warna putih dan kuning tapi kurang mendapat respon yang diharapkan dibanding varian pelanginya yang cukup banyak dicari dan termasuk langka.
Alhasil Kane jadi sorotan karena gayanya saat tiba di Stadium Khalifa International memakai jam tangan mahal keluaran Rolex tersebut. Bukan hanya karena harganya, aksesori tersebut juga mencuri perhatian dengan warnanya.
Dalam foto yang beredar, jam tangan itu dihiasi batu-batu berkilau. Ditambah dengan kombinasi warna layaknya pelangi yang diduga melambangkan kampanye LGBT.
Diduga Harry Kane sengaja mengenakan jam tangan pelangi sebagai pengganti ban kapten OneLove dengan bendera pelangi yang dilarang. Fifa memang telah memperingatkan tim Inggris dan negara-negara lain bahwa mereka bisa mendapatkan sanksi jika tetap memakainya.
Baca Juga : Inovasi Pendidikan Global Citizenship Antarkan Guru MAN 2 Kota Malang Juara I GTK Berprestasi 2022
“Sebagai federasi nasional, kita tidak bisa menempatkan para pemain kita dalam posisi di mana mereka bisa mendapatkan sanksi olahraga, termasuk kartu kuning, jadi kami meminta para kapten untuk tidak memakai ban lengan itu di pertandingan Piala Dunia Fifa,” ungkap federasi dilansir Dailymail.
Sementara itu Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 memang dengan tegas menerapkan sejumlah aturan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Mulai dari menampilkan simbol kampanye LGBT, para penonton dan mereka yang berpartisipasi dalam gelaran olahraga akbar itu juga diminta tidak minum alkohol hingga berpakaian seksi.