JATIMTIMES - Polisi masih terus mencari fakta di balik tewasnya nenek berusia 70 tahun bernama Wurlin di Dusun Bocek, Desa Manggisari, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Selasa (7/6/2022) kemarin.
Salah satu saksi kunci yang juga merupakan cucu Wurlin, M Saifudin (18) saat ini tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.
Baca Juga : Kisah Wanita yang Dinikahkan Tanpa Wali dan Saksi
Udin sapaan akrabnya dirawat karena mengalami luka sayatan dibagian leher dan perut. Dan hingga saat ini, belum diketahui siapa yang melakukan aksi tersebut hingga Udin menderita luka sayatan yang cukup dalam.
Dokter spesialis bedah Toraks Kardiaks dan Vaskuler RSSA Malang, dr Kurnia Kusuma Wardana mengatakan bahwa saat menerima pasien Udin, kondisinya sudah dalam penurunan. Hal itu karena Udin mengalami luka sayatan di bagian leher yang cukup dalam.
“Datang sudah terjadi penurunan kesadaran, sesak sekali. Ada yang terputus di saluran nafasnya, di leher ada luka di perut dilakukan inkubasi di selang napas yang terputus,” kata Kurnia.
Dijelaskan Kurnia, bagian perut Udin mengalami luka sayat sedalam 5 sentimeter. Sementara bagian leher mengalami luka sayat sedalam 10 sentimeter.
“Saluran napas terputus total, lalu ada luka di perut khususnya di usus dan di lambung. Lukanya cukup dalam tapi tidak memotong pembuluh darah besar,” ungkap Kurnia.
Menurut Kurnia usai menjalani operasi, satu hingga dua minggu ke depan Udin sudah dapat berbicara. Sebab, hal itu sebagai salah satu langkah polisi melakukan penyelidikan.
Baca Juga : Lahan Tebu Milik BUMDes Ditebang Kepala Desa, Ketua BUMDes Lapor Polisi
“Satu sampai dua minggu harusnya sudah bisa bicara,” kata Kurnia.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat sebelumnya mengaku bahwa Udin adalah saksi kunci peristiwa tewasnya nenek Wurlin. Karena Udin merupakan cucu sang nenek yang kebetulan juga berada di TKP ketika peristiwa itu berlangsung.
“Ada satu saksi kunci yang saat ini belum bisa kami minta keterangan. Kami memahami itu dan menghormati tim dokter,” tutur Ferli.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wurlin (70) ditemukan tewas tertelungkup dan ditutup bantal di dapur rumahnya. Sementara, Udin yang mengalami luka sayatan di leher dan perut berlari mencari pertolongan ke tetangga sekitar. Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan para saksi, salah satunya suami siri Wurlin.