JATIMTIMES - PT Medco Gheothermal Indonesia memastikan Kabupaten Bondowoso akan diuntungkan dengan adanya pembangkit listrik tenaga panas bumi di sekitar wisata Kawah Wurung. Keuntungan Bondowoso mulai sisi perekonomian, ketenagakerjaan, hingga keuntungan dari bagi hasil usaha setelah beroperasi pada 2024 mendatang.
General Manager PLTP Ijen - PT Medco Gheothermal Indonesia Novianto memaparkan, pihaknya telah menyelesaikan tahap eksplorasi. Dan, kini tengah mengurus perizinan lebih lanjut. Salah satunya persetujuan ke Kementerian ESDM terkait tahap eksploitasi.
Baca Juga : Viral, Imam Masjid Ajak Anak-Anak Bermain setelah Tarawih
PT Medco Gheothermal menargetkan sekitar akhir tahun 2022 ini, persiapan seperti peralatan pembangkit sudah tuntas. Kemudian, selama dua tahun berikutnya, PT Medco Gheothermal sudah berproduksi.
Setelah berproduksi inilah, Medco akan melakukan pembangunan mess karyawan dan kantor di Bondowoso.
Novianto menegaskan semua pembangunan ini akan dilakukan di Bondowoso. Dia menepis isu pembangunan yang disebut akan dilakukan di Banyuwangi. Alasannya, pembangunan dilakukan di Bondowoso untuk efektivitas karyawan agar tak jauh dari lokasi kerja pembangkit listrik.
"Karena kegiatan pembangkit listriknya itu posisinya di Kawah Wurung. Tentunya karyawan, pihak yang bekerja itu harus berdekatan," ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, dalam hal ini Wabup Irwan Bachtiar Rahmat, dan tim OPD di Arabica Homestay, Junat (15/4/2022).
Penyerapan tenaga kerja, kata pria akrab disapa Novi ini, terbagi menjadi dua. Yakni pekerja yang bekerja secara langsung dan bekerja secara tak langsung.
Dicontohkan, pekerja yang bekerja secara tak langsung dengan pembangkit saja untuk sekurito sekitar 13-15 orang. Kemudian, operator 36 orang. Belum juga beberapa pengemudi.
Semua itu merupakan warga Bondowoso. Ke depan pun, pihaknya akan mengedepankan penyerapan tenaga kerja asal Bondowoso.
"Kalau saya bicara saat sudah berproduksi, ada operator, ada engineer, ada yang bekerja harian untuk pemeriksa di lapangan. Dan mereka juga akan memerlukan sekuriti dan petugas transportasi," terangnya.
Kehadiran pekerja disebutnya juga berdampak terhadap perputaran ekonomi. Misalnya, saat pengeboran saja sudah ada 300 orang yang tinggal di sekitar Kecamatan Ijen.
Baca Juga : Wali Kota Batu Lantik 8 Pejabat, Minta Ini
"Mereka (para pekerja, red) juga memerlukan makan. Kemudian di situ ada potensi mengerjasamakan. Perputaran ekonomilah," ucap Novi.
Adapun untuk APBD sendiri, jelas Novi, akan ada dana bagi hasil bonus produksi dan pajak. Bagi hasil produksinya sendiri berdasarkan aturan pemerintah yakni 0,5 persen dari penjualan yang langsung dipotong oleh negara. Selanjutnya akan ada bagi hasil dengan daerah.
Bahkan, jika nantinya terbagi dalam dua kabupaten, juga ada mekanismenya. Seperti yang terjadi saat ini di Bondowoso-Banyuwangi. Setelah dieksplorasi, ternyata 60 persen pengerjaan di Bondowoso.
"Dan seperti sekarang yang terjadi kan sumur produksinya ada di Bondowoso. Pembangkitnya ada di Bondowoso. Lokasi sumber injeksinya di Bondowoso. Tentunya porsinya akan lebih besar," urainya.
Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, semua hal ini nantinya akan diikat dalam perjanjia yang telah disepakati dengan PT Medco Gheothermal Indonesia. Sehingga diharapkan setelah eksploitasi, PAD Bondowoso akan meningkat. "Nantinya tentunya sudah ada kesepakatan begitu (diikat dengan perjanjian, red)," ujarnya.
Ia pun menyebut telah disepakati juga penyerapan tenaga kerjanya akan mengedepankan warga Bondowoso. Bahkan, mereka akan dididik menjadi tenaga profesional.
“Itu pihak Medco tadi sudah berjanji seperti itu. Nanti akan diikat dengan kesepakatan tenaga kerjanya dengan finas terkait. Akan dilakukan PKS (perjanjian kerja sama),” pungkasnya.