JATIMTIMES - Sebelum masuk, puluhan pegawai dan pengunjung di kantor pusat Universitas Brawijaya (UB), menjalani screening Covid 19 dengan sebuah alat bernama Ubreath, Senin (14/2/2022).

UBreath merupakan alat screening Covid 19 Inovasi dari Prof Drs Arinto Yudi Ponco Wardoyo MSc PhD. UBreath bekerja dengan mendeteksi hasil metabolisme dari sistem pernapasan dan pencernaan.

Baca Juga : Ratusan Perangkat Desa di Kecamatan Padas Vaksin Booster

Hasil pengukuran dari parameter tersebut, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kondisi dari sistem pernapasan dan sistem pencernaan dan parameter lain yang berjumlah 25. 

UBreath bekerja dengan cara mengembuskan nafas pada kantong khusus sebelum kemudian alat ini akan mengukur unsur-unsur yang terkandung dalam udara pernapasan. UBreath telah diuji klinis pada orang sehat dan penyintas Covid-19 dengan total 400 sampel.

Prof Gugus menjelaskan, screening dengan menggunakan UBreath menjadi deteksi awal terhadap virus Covid-19 yang menginfeksi tubuh manusia. Hasilnya juga keluar dalam waktu yang tak terlalu lama. 

"Hasil yang dikeluarkan oleh UBreath bisa keluar dalam waktu kurang tiga menit. Hal ini sebagai upaya kita untuk yang masuk  gedung kantor pusat lebih tenang dan aman. Intinya kita melakukan pencegahan sejak dini," katanya.

Inovasi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan sejak akhir 2020, hingga menghasilkan tingkat akurasi mencapai lebih 90 persen. UBreath yang dikembangkan dengan beberapa pihak berkompeten.

Prof Gugus berharap melalui upaya pencegahan yang dilakukan UB bisa meminimalisir merbaknya kasus Covid-19 yang ada di lingkungan UB. Karena itu, penerapan UBreath nantinya tak hanya di kantor pusat saja, akan tetapi juga diterapkan di fakultas.

Baca Juga : 24 Siswa SMAN 1 Terpapar Covid-19 di Tuban

"Jangan sampai warga UB yang sakit tidak terdeteksi. Sebaliknya jika terdeteksi bisa langsung ditangani," katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor Prof Drs Gugus Irianto MSA PhD Ak, mengatakan, kegiatan screening Covid-19 hari ini merupakan salah satu aktivitas merespon lonjakan kasus-kasus Covid-19 di Malang Raya dan seluruh Indonesia dan terutama di UB.

"Karena di UB ada tendensi kenaikan kasus Covid-19 dari tendik dosen atau mahasiswa. Melihat itu kami  berkoodinasi dengan tim satgas yang dipimpin Prof Andarini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya.