JATIMTIMES - Cuaca esktrem di wilayah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Senin 27 Desember 2021 sangat mengkhawatirkan. Hujat lebat disertai angin dan fenomina hujan es juga terjadi,l hingga beberapa pohon tumbang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan Rizal Morris menjelaskan, cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim penghujan. Bentuknya mulai dari hujan disertai petir dan angin kencang serta hujan es.
Baca Juga : BUMD Perseroda Paparkan 5 Bisnis Plan Selama 5 Tahun ke Depan, Berikut Rinciannya
Hujan disertai angin kencang itu terjadi di Bangkalan yang mengakibatkan pohon tumbang. Kejadiannya di dua lokasi, di Kecamatan Burneh dan Kecamatan Labang.
Kejadian itu bermula saat turunnya hujan disertai angin kencang selama kurang lebih 2 jam sehingga mengakibatkan beberapa pohon tumbang yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di Jl Raya Ketengan Burneh dan akses Suramadu sisi Madura.
Beruntungnya, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya, akses lalu lintas mengalami kemacetan karena beberapa pohon tumbang. "Ada 1 pohon yang tumbang di Jl Raya Ketengan. Sementara di akses Jl Raya Suramadu, ada 10 pohon yang tumbang," kata Rizal dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/12/2021).
Dijelaskan juga oleh Rizal, selain kejadian pohon tumbang, fenomina hujan es juga terjadi di Bangkalan. Hujan es merupakan fenomena cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Hujan es siang tadi terjadi di salah satu wilayah Kabuoaten Bangkalan, tepatnya di Kecamatan Kwanyar.
"Hujan es yang disertai angin kencang terjadi di sekitar Kabupaten Bangkalan dan berakibat pohon tumbang di akses Suramadu sisi Madura," jelas Rizal.
Selain itu, hujan es ini terjadi karena adanya awan cumulonimbus (CB). Pada awan ini terdapat tiga macam partikel. Di antaranya, butir air, butir air super dingin, dan partikel es.
Baca Juga : Tahun 2021, Kasus Narkoba di Kota Malang Alami Penurunan 5 Persen
Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) tersebut.
Biasanya, jelas dia, awan berbentuk berlapis-lapis seperti bunga kol. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam.
Sekadar diketahui, berdasarkan rilis resmi BMKG, hujan es di Kecamatan Kwanyar, pertama diakibatkan oleh awan vumulonimbus yang sangat tinggi, dari untuk citra VCUT CMAX terlihat ketinggian awan Cb mencapai 6-8 Km. Kedua, nilai reflektsivitas dari citra radar tinggi. Hal ini terpantau dari citra CMAX dengan nilai dBZ pada pukul 13.30-13.50 WIB, maksimum berkisar antara 50-55 dBZ.
Ketiga, suhu puncak awan sangat rendah, pada citra satelit Himawari produk Cloud Type terlihat adanya pertumbuhan awan jenis Cb yang cukup signifikan. Pada citra satelit produk Enhanced terlihat suhu puncak awan mencapai -69 hingga -100 ᵒC. Dan pada citra satelit Potensial Rainfall terlihat hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi pada pukul 13.30 – 13.40 disekitar wilayah Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.