JATIMTIMES - Sudah menjadi kebiasaan, ketika memasak dan membaca resep masakan, daun salam dikenal sebagai bumbu masak. Di Tulungagung, daun ini juga merupakan pelengkap bumbu yang sering digunakan untuk masak lodeh. Namun, daun salam ini juga dipakai untuk melengkapi bumbu masakan lain seperti menu tumis, sup, rebus, dan bahkan kukus.
"Tanpa daun salam rasanya kurang sedap, apalagi bau daun ini sangat khas," kata Siti Aminah (47) pemilik usaha warung di Tulungagung ini, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga : Hampir Seluruh Elemen Masyarakat Dilibatkan Dalam Sosialisasi Gempur Rokok Illegal
Mencampurkan daun salam sebagai bumbu masak sangat mudah, pasalnya tidak perlu di haluskan atau di potong.
"Umumnya dimasukkan utuh, setelah di cuci bersih daun ini di masukkan saat kuah mulai mendidih," ujarnya.
Bumbu lodeh menurut Aminah, kurang lengkap tanpa daun salam. Selain akan menambah aroma, semakin sering dihangatkan masakan lodeh akan semakin nyandu (lebih lezat) dan daun salamnya makin terasa di lidah.
"Resep turun temurun, hanya saja daun salam seiring waktu juga tidak semudah dulu didapatkan," paparnya.
Daun ini dikenal dengan nama bay leaves di luar negeri. Dari berbagai sumber, daun salam dalam kuliner umumnya digunakan sebagai penyedap makanan atau penambah aroma.
Untuk bahan makanan yang amis atau berbau khas, daun salam akan menetralkan aromanya.
Baca Juga : Gelapkan Besi Proyek, Pria Asal Bekasi dan Blitar Ditangkap Polisi Tulungagung
Namun untuk fungsi lainnya, daun salam bisa menjadi pewangi, pengusir serangga bahkan menjadi obat diabetes dan menyembuhkan kanker.
Daun salam juga dipercaya mampu membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.
Bahkan bukan hanya aroma daun salam saja yang bisa menjadi bahan parfum dan wewangian, tapi juga mampu mengatasi ketombe. Dalam industri kecantikan, daun salam juga digunakan untuk penambah aroma sabun, sampo, dan detergen.