JATIMTIMES - Kabupaten Malang sudah memasuki level 2 dalam zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, Kabupaten Malang menjadi level 2 sudah sejak dua hari lalu dan sudah melalui persetujuan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga : Unisma Gelar Penerimaan dan Pelepasan Mahasiswa MBKM Kemdikbud Ristek, Ini Rincian Pesertanya
Sedangkan untuk pergerakan kasus covid-19, Arbani menjelaskan saat ini jumlah pasien yang terkonfirmasi reaktif di Kabupaten Malang hanya tersisa 250 pasien. Dari jumlah itu, pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman) 65 orang dan yang berada di isolasi terpadu (isoter) 1 pasien.
"Ya, sudah masuk level 2 sejak 2 hari lalu. Ada 65 yang isoman, satu orang isoter dan sisanya dirawat di rumah sakit," tuturnya.
Namun, dirinya belum bisa memastikan, apakah turunnya Kabupaten Malang ke level.2 ini akan resmi diumumkan dalam perpanjangan PPKM hari ini, Senin (13/9/2021), dan tertuang di dalam jnmendagri. Sebab, Kabupaten Malang juga masih termasuk ke dalam wilayah aglomerasi Malang Raya.
Hal itu juga mengingat Kabupaten Malang beberapa waktu lalu turut melaksanakan kebijakan PPKM Level 4 aglomerasi Malang Raya. Meskipun sebenarnya, dari pantauan Satgas Covid-19 Kabupaten Malang, mereka sudah termasuk di level 3. "Jadi kalau secara perhitungan zonasi, Kabupaten Malang sudah masuk dalam zona kuning," imbuhnya.
Baca Juga : Prospek UMKM Kota Kediri Besar, Wali Kota Kediri Optimistis Produknya Bisa Tembus Pasar Ekspor
Arbani yakin bahwa status Kabupaten Malang yang berada di level 2 ini bisa berangsur turun ke level 1. Asalkan, lembaga dan instansi di Kabupaten Malang tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Sedangkan untuk dapat merealisasikan hal itu, Arbani berharap testing dan tracing di tingkat kecamatan terus dilakukan.
"Syarat selanjutnya tidak ada lagi penambahan jumlah kasus masyarakat yang terpapar covid-19. Kalau ada kasus reaktif, petugas harus segera melakukan tracing. Kemudian segera melakukan isoman kepada pihak reaktif," pungkas Arbani.