MALANGTIMES - Penanganan Covid-19 di Kabupaten Malang menunjukan hasil yang cukup bagus. Bahkan dari laporan yang diterima Bupati Malang HM. Sanusi, saat ini sudah ada satu kecamatan yang jumlah pasien positif Covid-19 nya nol.
Sementara itu, saat ditemui usai rapat paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Rabu (25/8/2021), Sanusi mengatakan bahwa dalam minggu ini, ada 4 kecamatan yang dinilai berpotensi nol positif Covid-19.
Baca Juga : Mantan Wali Kota Kediri HA Maschut Tutup Usia, Wali Kota Kediri Ungkapkan Duka Cita Mendalam
Sehingga ia menyebut, bahwa secara umum, sudah ada penurunan pada pergerakan Covid-19 di Kabupaten Malang. Menurutnya, hal itu juga tidak lepas dari keberadaan isolasi terpadu (isoter) yang ada di setiap kecamatan.
"Isoternya berjalan dengan baik. Jadi memang ada efektifitasnya isoter itu. Dan tidak ada isoman. Kan aturannya memang diarahkan untuk ke isoter," ujar Sanusi.
Menurutnya, pihaknya saat ini memang benar-benar berupaya untuk mengoptimalkan peran isoter dalam menekan jumlah penyebaran Covid-19. Selain itu, bukan hanya warga yang di isoter saja yang diperhatikan. Namun juga warga yang ditinggal sementara karena anggota keluarganya sedang isolasi di isoter.
"Kita beri bantuan bagi yang di rumah. Makan yang isolasi juga kita penuhi, butuh oksigen juga ada kita sediakan. Tenaga kesehatan juga standby. Minimal nanti (September) 50 persen dari kecamatan sudah habis positif (Covid-19)," terang Sanusi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat mengatakan, untuk mendukung keberadaan isoter, Pemkab Malang juga telah mengalokasikan sejumlah anggaran melalui kecamatan untuk penanganan Covid-19 di wilayah. Salah satunya juga untuk mendukung keberlangsungan isoter.
Baca Juga : Dampingi Wamen Pertanian RI Panen Porang, Bupati Trenggalek Bakal Permudah Investor Pertanian
"Jadi untuk isoter, kalau kesepakatan kita kemarin saat mengumpulkan semua camat, semua kita beri. Kita berikan anggaran di kecamatan. Kebutuhan kecamatan yang akan mengetahui apa saja yang dibutuhkan di isoter tersebut," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, untuk teknisnya, setiap kecamatan bisa mengajukan, dan nantinya akan diserapkan dari belanja tak terduga. Sementara untuk besaran anggaran yang disiapkan untuk setiap kecamatan sekitar Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.