BATUTIMES - Jalan Brigjen Moh. Manan, Songgokerto di kawasan wisata Payung 1, Kota Batu, terus dibenahi setelah diterjang longsor dan tanah retak. Dalam perbaikan tersebut, terpantau beberapa pemilik warung telah kembali, Sabtu (20/3/2021).
Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPT Malang Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Kholilah mengatakan, penggarapan Jalan Brigjen Moh. Manan sudah hampir rampung. Kini tengah dilakukan pembuatan sumur pelega di empat titik.
Baca Juga : Rusak Parah, Pohon Pisang Akhirnya Berjajar di Jalan Desa Sumberagung
Empat sumur pelega itu bertujuan mengatasi kejenuhan tanah yang disebabkan oleh hujan sehingga dapat membuat retakan dan tanah ambles. "Pengerjaan sumur pelega ini dimulai pada 25 Februari 2021 dan ditargetkan bulan depan selesai," ujarnya, Sabtu (20/3/2021).
Penanganan jangka pendek ini juga sudah hampir rampung. Namun, ada beberapa kendala terkait air yang terus mengalir di galian sumur tersebut sehingga membutuhkan waktu yang lama karena harus dikeringkan dahulu.
"Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, kami masih akan melakukan kajian lebih mendalam. Meski saat ini pengerjaan jangka pendek sudah hampir rampung, kami tetap mengimbau kepada pengguna jalan agar tetap waspada," ungkap Kholilah.
Diketahui, sebelum perbaikan Jalan Brigjen Moh. Manan, ada 14 warung yang terpaksa dievakuasi pada Kamis 18 Februari 2021 lalu. Sebab, terjadi keretakan di tiga titik. Dimensi rertakan bervariasi, antara panjang 46 meter serta lebar rekahan mulai 3 sentimeter sampai 15 sentimeter. Akibatnya, struktur bangunan retak dan rusak. Sepanjang pinggir jalan area warung juga ada retakan dan tanah ambles.
Evakuasi tersebut rencananya dilaksanakan selama sebulan, sembari menunggu perbaikan jalan yang retak dan tanah yang ambles. Namun kini terlihat beberapa pemilik warung telah kembali.
Baca Juga : Bapemperda DPRD Banyuwangi Akomodir Adendum 6 Raperda
Ketua Paguyuban Jagung Bakar Payang I dan II Ani Wahyu Wijayanti mengatakan, ada sekitar 9 pemilik warung yang kembali. Namun mereka tidak berjualan, hanya melakukan perbaikan di warungnya.
Ani mengaku tidak ada laporan bertambahnya retakan di setiap warung. Namun pihaknya disarankan untuk tetap waspada.
"Kami masih menunggu benar-benar aman dulu. Pengerjaannya sudah mau selesai. Air di bawah tanah sudah dialirkan. Jadi, tinggal nunggu waktu saja untuk kembali membuka warung. Sempat beberapa hari lalu, kami mau adakan selamatan untuk buka warung, tapi masih belum diperbolehkan," katanya.