BATUTIMES- Replika Prasasti Sangguran yang terbuat dari bahan cor semen berukuran hampir menyerupai aslinya yakni tinggi 160 cm, lebar 122,50 cm, tebal 32,50 cm dan berat 3,5 ton kini telah diletakkan di Dusun Ngandat, Desa Mojorejo Minggu (21/2/2021).
Penancapan atau peletakan replika Prasasti Sangguran itu tentu dengan proses ritual semacam penghormatan. Pemangku Sanggar Budaya Sangguran, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Siswanto Galuh Aji atau biasa dipanggil Cak Penthol mengatakan, sebelum melakukan penancapan atau peletakan, ia bersama warga sekitar melakukan ritual penghormatan secara Hindhu Jawi Wisnu yang kemudian dilengkapi dengan sesajen.
Baca Juga : Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Dewanti Fungsikan Eco Enzyme
"Yang kita gunakan adalah perpaduan antara Hidhu-Budha dengan dasar adat budaya Jawa. Ritualnya hanya dalam bentuk penghormatan penancapan Prasati Sangguran. Prasasti ini istilahnya Linggah. Sedangkan tempatnya ini Yoni. Jadi penghormatan perpaduan antara Linggah dan Yoni," ujarnya.
Penghormatan itu, juga bertujuan untuk menyelamatkan berbagai ancaman yang buruk di kehidupan manusia. "Yang pasti kita berharap agar manusia terselamatkan dari hal-hal yang buruk. Seperti menghadapi pandemi Covid-19, bencana alam, politik dan lainnya," ujarnya.
Lanjutnya, sebelum diadakan proses peletakan prasasti ini juga, Cak Phentol bersama orang-orang budayawan lainnya melakukan arak-arakan terlebih dahulu.
"Sebelum itu, saya bersama teman-teman dari budayawan serta anak-anak muda yang memang bergerak di bidang budaya melakukan arak-arakan pada Kamis malam (18/2/2021) kemarin. Itu pada malam pukul 11.00 wib. Kenapa kita lakukan itu, karena memang sejarahnya seperti itu," ujarnya.
Tentu dengan adanya replika ini, ia berharap agar sejarah Kota Batu yakni Prasasti Sangguran dapat dikenal dan diketahui, khususnya anak muda jaman sekarang.
Baca Juga : Sepi Job Akibat Pandemi, Pengusaha Tenda di Blitar Malah Kemalingan Puluhan Besi Penyangga
"Tujuannya memang seperti itu. Karena semakin ke sini, anak muda tidak mengenal apa itu Prasasti Sangguran. Maka dari itu keinginan kami, agar sejarah Prasati Sangguran tidak hilang," harapanya.