TULUNGAGUNGTIMES - Penutupan Pasar Tamanan Tulungagung yang sedianya dilakukan Minggu dan Senin (24-25/01/2021) tiba-tiba dibatalkan.
Keputusan itu bukan tanpa alasan, namun hal itu semata-mata didasarkan pada pertimbangan bahwa pasar sebagai penyangga enokomi masayarakat baik pedagang dan pengunjung pasar harus tetap terjaga dan berjalan normal di masa pandemi ini.
Baca Juga : Sabar, Realisasi Pupuk di Tulungagung hanya 60 Persen dari RDKK, tapi..
Namun di sisi lain penutupan pasar akan memutus pola kehidupan pedagang pasar yang notabene banyak dari kalangan masyarakat kecil yang selama ini menggantungkan kehidupannya di pasar.
"Penutupan pasar mengganggu pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat sekitar yang selama ini belanjanya di pasar," kata Zaenu Mansur Kepala UPT Pasar Disperindag Kabupaten Tulungagung saat dihubungi.
Zaemu juga menjelaskan bahwa istilah penutupan pasar sendiri sudah diganti dengan sterilisasi untuk mengantisipasi adanya virus Corona serta mengurangi kesan kurang baik jika pasar ditutup.
"Jadi sebenarnya bukan penutupan, namun sterilisasi yang sudah disepakati untuk tidak berjualan selama 2 hari saja. Namun, karena ada perintah dari atasan (Disperindag) agar kegiatan itu dibatalkan maka saya batalkan dan menghubungi pedagang agar tetap berjualan," ujar Zaenu, Minggu (24/01/2021).
Dirinya juga meluruskan bahwa informasi pedagang pasar meninggal dunia akibat Covid-19 itu tidak benar.
"Keluarga dari pedagang yang dikatakan meninggal ini sudah datang mengklarifikasi bahwa memang negatif Covid-19. Karena Paguyuban Pedagang akan sensitif jika pasar di mana tempatnya mengais rejeki diidentikkan dengan adanya penularan Covid-19 di Pasar Tamanan, padahal belum jelas informasi itu," ungkapnya.
Dengan kejadian ini, Zaenu berharap agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi yang berkembang dan mengajak masyarakat sekitar untuk kembali beraktivitas di Pasar Tamanan dengan tetap menjalankan Prokes.
Baca Juga : Berdayakan 425 Ribu Pelaku Usaha Mikro, Penanam Modal di Kabupaten Malang Wajib Gandeng UMKM
Menurutnya, jika kebijakan sebelumnya juga bukan keputusan yang salah untuk melaksanakan sterilisasi. Hal itu, semata-mata untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mengantisipasi penyebaran corona virus dengan langkah pencegahan yakni penyemprotan disinfektan ke pasar.
Kapolsek Tulungagung Kota Kompol Rudi Purwanto saat dikonfirmasi kembali mengatakan bahwa pihaknya hanya melaksanakan pengamanan dalam mengawal kebijakan Muspika setempat. Jika memang akhirnya penutupan dan sterilisasi pasar dibatalkan, Rudi memastikan tidak ada masalah.
Senada dengan Zaenu, Kapolsek memastikan agenda penutupan pasar yang telah disosialisasikan semata-mata sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran Covid-19 antara pedagang dan pembeli.
Saat dikonfirmasi terkait adanya informasi tiga pedagang yang meninggal dunia akibat Covid-19, Lurah Tamanan Nining Setyowati belum memberikan jawaban saat dihubungi melalui ponsel dan pesan WhatsAppnya.