Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperindag) Pemerintah Kabupaten Ngawi telah merealisasikan pembangunan kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Yos Sudarso Ngawi. Yakni mulai dari perempatan kartonyono sampai pintu gerbang Alun Alun Ngawi.
Pembangunan jalan sepanjang 700 meter itu dilebarkan pedestriannya menjadi selebar 6 meter dengan pengerjaan selama 120 hari. Total anggaran pembangunan mencapai Rp 8,6 miliar lebih ini, bersumber dari dana APBD tahun anggaran 2020.
Baca Juga : Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Banyak Pohon Tumbang di Jalan Raya Ngawi-Madiun
Rencananya pembangunan tersebut kelak akan menjadi ikon wisata kuliner dengan rasa Malioboro. Pembangunan ini memang diproyeksikan menjadi destinasi wisata kuliner atau malioboronya Ngawi yang akan menambah perekonomian warga.
Sugeng Hariyadi selaku PPK sekaligus Kepala Bidang Pasar Disperindag saat dikonfirmasi di lapangan mengatakan pembangunan yang sudah berjalan ini sudah sesuai prosedur yang ada. Pihaknya juga selalu koordinasi dengan konsultan pengawas pekerjaan tersebut.
“Proyek pengerjaan Jalan Yos Sudarso ini tentunya akan memoles wajah jalan ini menjadi ikon Ngawi yang lebih baik dan tentunya menarik,” ucapnya.
Yusuf Rosadi selaku Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi saat ditemui Ngawi Times mengatakan pembangunan kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) diharapkan selesai tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan. Karena proyek pembangunan itu menjadi ikon baru wajah kota Ngawi, dan dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung di Ngawi.
Baca Juga : Aparat Gabungan Polsek dan Koramil Padas Razia Prokes di Kecamatan Kasreman
Selain itu Ngawi juga ada suguhan wisata alam, sejarah dan kuliner khas Ngawi. Setidaknya dengan semakin banyak wisatawan berkunjung akan menambah peningkatan taraf hidup warga Ngawi. "Kehadiran sentra PKL ala Malioboro bisa menjadi daya tarik wisata kunjung ke Ngawi," harapanya.