Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Maradona Meninggal, Gol Tangan Tuhan dan Kontroversi Lain Juga Tiada di Sepak Bola

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Yunan Helmy

26 - Nov - 2020, 09:56

Placeholder
Maradona saat merayakan gol 'Tangan Tuhan'. (istimewa)

Jagat sepak bola dunia kehilangan salah satu bintang besarnya. Sang legenda Diego Armando Maradona mengembuskan napas terakhir Rabu (25 November 2020) malam.

Kabar meninggalnya Maradona disampaikan oleh media ternama Argentina, TyC Sports. "Berita yang tidak pernah kami ingin sampaikan. Beristirahat dengan tenang, Diego," tulis akun Twitter resmi TyC Sports.

Baca Juga : KONI Kota Batu Tawarkan Lapangan Kusuma Agrowisata Jadi Pusat Latihan Piala Dunia U-20

Menurut laporan TyC Sports, Maradona sudah beberapa kali masuk rumah sakit sejak 2015. Terkini, ia dilarikan ke Rumah Sakit Ipensa yang terletak di La Plata, Argentina, pada Senin (2/11/2020) atau tiga hari setelah hari ulang tahunnya yang ke-60.

Setelah sembuh dari operasi pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah di Tigre, Buenos Aires. Namun, pada Rabu (25/11/2020), Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami gangguan di jantungnya.

Bukan hanya kelincahan dan gocekannya yang yahud yang dikenang penggemar sepak bola. Maradona jualah yang  menciptakan gol kontroversial 'Tangan Tuhan' pada Piala Dunia 1986 Meksiko. Gol “Tangan Tuhan” Maradona itu terjadi saat Argentina melawan Inggris di perempat final Piala Dunia pada 22 Juni 1986.

Kala itu babak pertama berakhir tanpa gol. Maradona sadar bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membawa timnya unggul. Namun, penjagaan ketat oleh bek-bek Inggris yang cukup tinggi membuatnya kesulitan mencetak gol. 

Kurang lebih pada menit ke-51, Maradona melakukan penetrasi dari sisi kiri yang kemudian diteruskan dengan mengirim umpan ke arah Jorge Valdano. 

Valdano gagal mendapat bola karena Steve Hodge sukses motong aliran bola itu. Namun upaya Hodge membuang bola justru membuat bola mengarah ke mulut gawang.

Maradona berdiri di tempat yang tepat. Namun ia harus berhadapan dengan kiper Inggris Peter Shilton yang memiliki keunggulan tinggi badan hampir 20 cm dari Maradona. 

Tetapi momen sekejap mata tersebut sukses mengantar Maradona menjadikan gol kontroversial yang kemudian terkenal sepanjang masa. Dia menjebol gawang Inggris dengan gol yang diciptakan lewat tangan tanpa terlihat wasit.

Maradona langsung berteriak, bersorak, dan berlari ke pinggir lapangan, diikuti rekan-rekannya yang lain. Sedangkan pemain Inggris sibuk protes terhadap keputusan wasit Ali Bin Nasser yang tetap mengesahkan gol tersebut.

Setelah menang melawan Inggris, langkah Argentina tak terbendung di Piala Dunia 1986. Tim Tango terlalu perkasa bagi Prancis di semifinal yang berujung kemenangan 2-0. Dan di final, Argentina sukses menaklukkan Jerman Barat 3-2.

Trofi Piala Dunia 1986 menjadi momen yang tak terlupakan bagi Maradona. Demua pencinta sepak bola yang ikut menyaksikan betapa hebatnya seorang Maradona.

Baca Juga : Manajemen Persik Kediri Tidak Larang Pemain Ikut Tarkam

Gol kontroversial Maradona dan sederet kontroversi lain dalam sepak bola itulah yang membuat sejumlah pihak mendorong penggunaan teknologi dalam sepak bola. Penerapan teknologi itu bakal membantu wasit mengurangi atau bahkan meniadakan kontroversi, terutama yang berbuah gol.

 Federasi sepak bola dunia FIFA dulu pernah menyusun rencana menggunakan video assistant referee (VAR). Namun, mantan Presiden FIFA Sepp Blatter menentang penggunaan VAR di Piala Dunia 2018. Padahal, tahun 2014, Blatter adalah salah satu orang yang mendukung adanya VAR tersebut.

Menurut Blatter, teknologi baru itu tidak seharusnya diuji coba dalam event terakbar sepak bola dunia sekelas Piala Dunia 2018. Namun, setelah Blatter lengser karena skandal korupsi di FIFA, VAR kini digunakan oleh berbagai kompetisi top di dunia.

Dengan VAR, tidak akan ditemukan lagi kontroversi gol semacam “Tangan Tuhan” Maradona. Pasalnya, wasit bisa meninjau kembali lahirnya gol jika ada protes dari kubu lawan. Kalau memang terjadi pelanggaran, wasit membatalkan gol tersebut. Begitu pula keputusan lain, bisa dianulir setelah melihat VAR.

Pasca gol kontroversi Maradona, sebenarnya ada keputusan wasit yang tidak mengesahkan gol gelandang Inggris Frank Lampard ke gawang Jerman di Piala Dunia 2010.

Gol tendangan jarak jauh Lampard yang mengenai tiang gawang Manuel Neuer kemudian masuk dan melewati garis gawang. Namun wasit tak melihat hal tersebut dan kemudian meneruskan pertandingan.

Kini, kontroversi sepak bola akan sangat jarang terjadi atau bahkan tidak ada lagi mengingat VAR sudah menjadi kebutuhan penting untuk menentukan keputusan utama wasit. 
 

 


Topik

Olahraga



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Yunan Helmy