Temuan bahwa sebagian pelajar di Kabupaten Malang belum bisa lancar mengaji menginspirasi paslon (pasangan calon) nomor urut 1 SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto) membuat program unggulan Malang Makmur di sektor pendidikan, yakni program Aji atau kependekan dari Ayo Mengaji.
Calon wakil bupati Malang nomor urut 1 Didik Gatoto Subroto mengatakan, program Aji tersebut bakal difokuskan untuk mencetak pelajar, khususnya dari sekolah umum, yang beragama Islam agar bisa fasih membaca Al-Quran.
Baca Juga : Bertemu Pelaku Seni Budaya di Singosari, Paslon LaDub Bakal Adakan Kalender Tahunan Budaya
”Ada program pelajaran Ayo Mengaji. Jadi, mulai anak-anak TK (taman kanak-kanak), SD (sekolah dasar), dan SMP (sekolah menengah pertama) wajib hukumnya bisa membaca Al-Quran,” terang politisi yang akrab disapa Sam Didik ini.
Guna merealisasikan program unggulan Malang Makmur di sektor pendidikan ini, paslon SanDi bakal berkolaborasi dengan para ustaz dan guru TPQ (taman pembelajaran Al-Quran), yang ada di kampung-kampung se-Kabupaten Malang.
”Program Aji ini tentunya dengan menggerakkan guru dan para ustaz yang ada di sekitar desa untuk turut serta memberikan pelajaran pendidikan Al-Quran kepada anak-anak sekolah di tingkat TK, SD, dan SMP,” ucap Didik Gatot.
Sebelumnya, calon bupati Malang dari pasangan SanDi nomor urut 1 Sanusi memastikan, jika kembali diamanahi memimpin Kabupaten Malang, dirinya bakal menjalin MoU (memorandum of understanding) antara Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Malang dengan para guru TPQ.
Nantinya, para guru TPQ yang ada di bawah kerja sama tersebut bakal dilibatkan untuk memberikan pelajaran tambahan di sekolah formal terhadap para siswa, mulai dari TK hingga SMP. Setelahnya, para siswa juga bisa melanjutkan pelajaran membaca Al-Quran dengan mengikuti TPQ di sekitar tempat tinggalnya masing-masing.
Baca Juga : Tim Paslon Yusuf-Riza Fokus Garap Dapil Dua dan Lima
Menurut Sam Didik, jika langkah tersebut terealisasi, maka para pelajar di Kabupaten Malang yang beragama Islam akan fasih membaca Al-Quran. "Kalau kolaborasi itu bisa terealisasi, bisa kita lakukan, pemerintah bisa hadir. Target kami, tahun 2022 tidak ada lagi anak-anak TK, SD, SMP yang tidak bisa membaca Al-Quran,” tukas Sam Didik yang juga pernah mengemban amanah sebagai ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang ini.