Diklatsar Banser yang diselenggarakan di Kecamatan Tekung Lumajang dilengkapi dengan materi tambahan, yakni keterampilan tanggap kebencanaan. Hal ini dilakukan karena Lumajang merupakan salah satu kawasan yang cukup rawan terjadinya bencana alam.
Ketua GP Ansor Lumajang H. Fahrurrozi kepada Jatimtimes mengatakan, Diklatsar Banser yang diselenggaraan oleh PAC Ansor Kecamatan Tekung diikuti oleh 107 peserta. Mereka adalah anggota yang baru bergabung degan Banser di Lumajang.
Baca Juga : Polres Lumajang Pasang Peringatan Rawan Longsor di Piket Nol
"Pelatihan kebencanaan ini penting bagi anggota kami, karena Lumajang memiliki potensi kebencanaan yang cukup tinggi. Mulai dari banjir, ombak tinggi, tanah lonsor bahkan potensi kekeringan. Oleh karena itu, keterampilan kebencanaan ini penting, agar kami bisa berperan jika memang terjadi musibah berupa bencana alam," kata H. Fahrurrozi yang akrab dengan sapaan Gus Eros.
Gus Eroz juga mengatakan, saat ini GP Ansor Lumajang sudah memiliki sekitar 800 anggota Banser aktiv, dari total 1.200 anggota yang ada di Lumajang.
"Target kita kedepan disetiap desa ada satu pleton anggota Banser atau 31 orang. Jumlah ini kita siapkan untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat setempat jika diperlukan," kata Gus Eros kepada media ini.
JIka satu desa ada satu pleton Banser, maka di seluruh Kabupaten Lumajang ditargetkan terdapat 6 ribu banser lebih.
Baca Juga : Fatayat NU Kecamatan Taman Gelar Peringatan Maulid Nabi sekaligus Launching Seni Marawis Faqoma
"Keberadaannya disamping sebagai kaderisasi NU, kami harapkan anggota Banser ini bisa hadir ditengah-tengah masyarakat jika diperlukan. Misalnya sekarang ada bencana alam, maka Banser harus hadir dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukan," kata Gus Eros kemudian.
Diklatsar Banser yang diselenggarakan di PAC Tekung dan berakhir minggu kemarin, dibuka oleh Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq dan ditutup oleh Ketua GP Ansor Lumajang H. Fahrurrozi, yang ditandai dengan pembacaan Sholawat Nabi.