Bagi masyarakat sebaiknya menghindari pantai. Sebab Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
Selama tiga hari, terhitung mulai hari ini hingga Sabtu (5/9/2020) ke depan, gelombang laut di perairan selatan DIY mengalami kenaikan mencapai 4 meter, terang BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Anendha Destantyo N saat dihubungi Yogyakarta Times di kantor BMKG Stasiun Klimatologi Sleman Kamis (3/9/2020).
Baca Juga : Angin Kencang di Yogyakarta sampai Besok, Waspada Ombak Tinggi
Anendha Destantyo N, mengatakan penyebab adanya kenaikan gelombang air laut yang tinggi karena adanya musim timuran dari australia yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah DIY.
Hal tersebut berdampak pada peningkatan gelombang berkategori tinggi 2,5 meter - 4 meter di perairan selatan jawa. Dan sangat tinggi mencapai 4-6 meter di Samudra Hindia selatan mulai dari selatan Sukabumi Jawa Barat sampai perairan selatan DIY, uraiannya.
Selain itu, BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta juga menjelaskan data prakiraan hujan hari ini di sebabkan faktor MJO (Madden Julian Oscillation) yang berada di Fase 3, ujarnya.
Hal itu mendukung kontribusi massa uap air di wilayah Indonesia bagian barat. Adanya Eddy di selat Karimata dan perairan sebelah barat Sumatera, dan didukung adanya Low Pressure Area (L) 1005 mb di Samudera Hindia bagian barat Sumatera.
Baca Juga : Tiga Desa Emas di Kecamatan Pucanglaban Disiapkan Sambut JLS, Ini Kendalanya..
“Potensi terjadinya hujan diperkirakan sampai 1-2 hari kedepan yakni tanggal 4 September sampai 5 September 2020. Adapun wilayah tersebut meliputi Kabupaten Kulon Progo, dan Bantul. Untuk info selanjutnya akan kami update kembali," terangnya.
Oleh karena itu, BMKG Stasiun Yogyakarta mengimbau bagi para nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal berukuran besar, serta warga sekitar pesisir laut selatan untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan terjadinya hujan tiba-tiba sampai 2 hari kedepan.