Bantuan alat PCR (polymerase chain reaction) yang diberikan PT HM Sampoerna kepada Pemerintah Kota Malang sampai saat ini masih belum digunakan. Pasalnya, pemanfaatan alat tersebut membutuhkan sarana pendukung yang belum dimiliki Pemerintah Kota Malang.
Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan sarana pendukung itu, Pemkot Malang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4 miliar. Anggaran itu diambilkan dari belanja tak terduga (BTT) yang dikhususkan untuk penanganan covid-19. "Sekitar Rp 4 miliar dan sekarang sedang berproses semuanya," katanya, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga : Awal September, Jumlah Pasien Covid-19 yang Sembuh di Kabupaten Malang Tambah 18 Orang
Wasto menjelaskan, sarana prasarana yang dilakukan sebagai pendukung pemanfaatan PCR itu digunakan untuk revitalisasi ruangan, mengangkat tenaga analisis, serta memberi pelatihan kepada tenaga analisis. "Kebutuhan tenaga analisis empat dan sekarang sudah berjalan proses rekrutmennya," tambah dia.
Peralatan itu diletakkan di RSUD Kota Malang. Dalam waktu dekat, pemenuhan sarana kebutuhan PCR itu ditargetkan sudah dirampungkan. Sehingga PCR dapat dimanfaatkan dan mampu menekan persebaran angka covid-19 di Kota Pendidikan ini.
"Harapannya tidak ada lagi yang meninggal dunia, tapi hasil tesnya belum keluar," kata mantan kepala Bappeda Kota Malang itu.
Sementara itu, hingga 2 September 2020 tercatat angka kasus konfirmasi positif covid-19 di Kota Malang mencapai 1.317 kasus atau bertambah 34 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Rinciannya, 107 orang meninggal dunia, 851 dinyatakan sembuh total, dan 359 orang masih dalam masa pemantauan.
Baca Juga : RSUD Caruban Kini Punya Alat PCR, Target Akhir September Bisa Dipakai
Selanjutnya untuk data suspek, tercatat ada 2.046 orang. Rinciannya, 122 orang menjalani isolasi di rumah sakit, 239 orang isolasi mandiri, 81 probable, 34 probable RS, 49 probable rawat jalan, dan 1.521 orang discarded.