KEDIRITIMES - Bupati Kediri dr Hj Haryanti Sutrisno melakukan peninjauan laboratorium PCR di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri atau RSUD Pelem. Lokasi laboratorium ini terletak di taman hutan kota, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Kepala RSUD Pelem dr Ibnu Gunawan mengatakan, peninjauan ini dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan sebelum dilakukan pengujian swab dengan alat PCR mulai Rabu 29 Juli 2020. Di laboratorium ini, terdapat dua unit alat PCR bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Baca Juga : Operasi Bagi Bocah Penderita Tumor di Jember Sempat Tertunda, Bagaimana Langkah Pemkab?
“Pembangunan laboratorium dilakukan kurang dari satu bulan. Laboratorium ini telah mengacu standar bio safety level 2 sehingga bisa dikatakan aman dan siap untuk beroprasi,” kata dia, Rabu (29/7/20).
Dijelaskan Ibnu, masing-masing unit PCR berkapasitas 35 spesimen untuk sekali kerja. Waktu yang dibutuhkan setiap satu kali kerja adalah sekitar dua jam. Sementara tenaga SDM (sumber saya manusia) yang disiapkan pada tahap awal ini adalah enam orang.
“Untuk tahap awal, akan kami gunakan 22 spesimen per sekali uji per unit PCR. Secara bertahap nantinya akan ditingkatkan kapasitasnya hingga maksimal penggunaan,” tambah Ibnu.
Ibnu berharap, hadirnya laboratorium PCR ini mempercepat proses layanan pengujian swab warga Kabupaten Kediri. Dengan begitu, bisa dipersingkat angka perawatan dan mengurangi beban tunggu uji hasil swab yang selama ini harus dilakukan di Surabaya.
“Tidak manusiawi bila setelah lakukan tes, masyarakat harus menunggu hasil tes selama dua minggu. Dengan ini, bisa cepat dalam satu dan dua hari diketahui hasilnya karena tidak harus ke Surabaya sehingga angka perawatan lebih pendek,” terang Ibnu.
Baca Juga : Bupati Bojonegoro Ajak Ketua DPP PDIP Tinjau Lokasi Waduk Gongseng
“Masyarakat tidak perlu cemas dalam menghadapi virus corona ini selama tetap mengikuti protokol kesehatan. Dan bila mana terjadi kondisi harus dirawat di rumah sakit, kami sudah siap dengan menambah kapasitas dari sebelumnya 23 bed menjadi 40 bed,” pungkasnya.(adv)