Keluarga penerima manfaat (KPM) di Dusun Krajan, Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Tulungagung, mengeluhkan beras bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang diterimanya. Pasalnya, kualitas beras tidak lebih baik daripada beras yang diterima pada bulan sebelumnya.
Secara kasat mata, beras yang diterima oleh KPM itu terlihat banyak patahannya.
Baca Juga : Suarakan Penolakan Raperda RTRW, Dua Mahasiswa Lamongan Terluka
Supriati (58) misalnya, mengeluhkan kualitas beras kali ini berbeda dengan beras sebelumnya. Bersama beras 15 kilogram ini, dirinya juga menerima telur seberat 1,5 kilogram (23 butir) dan satu kilogram kacang hijau. “Kalau berasnya lebih enak yang bulan lalu,” ujar Supriati.
Dirinya mengaku beras kali ini lebih banyak menirnya. Beras patah pun lebih banyak. Beras juga nampak kotor dan kusam. “Menirnya banyak,” ujarnya singkat.
Supriati mengaku mengambil beras dari e-warong milik H Yusup yang berada di desa setempat. Sementara, H Yusup mengatakan mendapatkan beras dari penyuplai sudah dalam keadaan paket.
Beras sudah dikemas dalam kemasan 15 kilogram. Saat disinggung kualitas beras ini, pria paro baya itu mengaku tidak tahu-menahu. Dirinya hanya menyalurkan. “Saya hanya menyalurkan, lalu totalan,” ujarnya.
Terkait kualitas beras, Yusup mengaku memang berbeda. Bulan sebelumnya dirinya mengambil dari penyuplais dari Desa Ngebong di Kecamatan Pakel. Namun bulan ini oleh TKSK, penyuplai diganti dari Desa Tawing, Kecamatan Gondang. “Itu yang nentukan TKSK. Kami nurut saja,” ujarnya.
Baca Juga : Rasda Sempat Punya Image Jelek, BPNTD Diterima Masyarakat dengan Baik
Tokonya sendiri melayani sekitar 284 KPM dari dua desa. Untuk Desa Jarakan ada 71 KPM, Desa Wonokromo sebanyak 116 KPM reguler, dan 97 penerima BPNT perluasan.