Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Sam HC Ceritakan Awal Dorongan untuk Maju dan Tak Mau Gandeng Parpol

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Jul - 2020, 17:47

Placeholder
Heri Cahyono atau yang akrab disapa Sam HC saat dalam acara Times Talk di Studio Malang Times, Jumat (3/7/2020). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTimes)

Heri Cahyono telah menyatakan kesiapannya sebagai Calon Bupati Malang dari jalur independen. Sosoknya dikenal sebagai pengusaha yang terang-terangan menolak untuk bergabung dengan partai politik dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020.

Pria yang akrab disapa Sam HC ini mengungkapkan bahwa awal dirinya saat bertemu Anto Baret salah satu tokoh Arek Malang untuk melenggang maju sebagai Calon Bupati Malang dengan tujuan memperbaiki tata kelola pemerintahan di Kabupaten Malang.

"Saat ketemu mas Anto Baret meminta, (Her awakmu kudu mbeneri Kabupaten Malang). Dari UKM, Aremania, guru, petani, peternak semua bersuara sama, karena mereka kehilangan figur. Kedua kehilangan teladan, yang ketiga itu perlima tahunan itu posisinya kita tidak bergerak banyak karena kapasitas," jelasnya dalam sesi Times Talk di Studio MalangTimes, Jumat (3/7/2020). 

Akhirnya melalui proses yang panjang, dibantu dengan Salat Istikharah, Sam HC memutuskan untuk bersedia maju sebagai Bakal Calon Bupati Malang 2020 dari jalur independen dan berkomitmen tidak akan berkoalisi dengan partai politik. 

Alasan Sam HC tidak menginginkan bergabung dengan partai politik karena dirinya termasuk orang yang out of the box dan anti mainstream. Jadi jika kebanyakan para Bakal Calon Bupati berlomba-lomba keluar masuk kantor partai politik, lobi sana-sini untuk mendapatkan rekomendasi, Sam HC tidak melakukan hal tersebut, karena ingin keluar dari lingkaran oligarki yang ada.

"Jadi saya itu out of the box dari kecil. Walaupun biasanya trial errornya kadang salah, kadang benar tapi saya suka dengan idealisme yang kita letakkan. Salah satu perjuangan kita lewat jalur independen itu karena posisi kita ingin out of the box. Keluar dari oligarki yang ada, idealisme yang ditanam," tandasnya. 

Selain dengan alasan utamanya yakni terkait out of the box, Sam HC menegaskan bahwa jika dirinya bergabung dengan partai politik untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati Malang, dirinya akan mengalami down grade atau penurunan kelas.

"Saya tidak urusan dengan itu, sama sekali saya tidak mau. Aku nanti down grade, saya nanti akan mengalami degradasi pemikiran, ketika aku melok ndek kono (ikut di sana), jadi saya profesional," ujarnya. 

Hingga hari ini masih belum ada secara individu belum terjalin komunikasi politik antara partai politik dengan Sam HC. Pertemuan pun terjadi dikarenakan beberapa tokoh partai politik yang datang ke tempat Sam HC di Kasembon, Kabupaten Malang. 

Dia mengungkapkan bahwa Malang Jejeg akan tetap independen dan jabatan bupati tidak ada artinya, karena Sam HC sendiri telah melampaui di atas itu. Dengan merintis usaha mulai dari bawah menjadi mekanik, staf, superviso, manajer, direktur hingga menjabat sebagai CEO telah terlampaui semua. 

Sam HC menganalogikan dalam mengelola sebuah pemerintahan itu sedikit banyak akan terdapat kesinambungan dengan pengelolaan perusahaan. Secara umum yang harus dibenahi terlebih dahulu adalah sistem yang mengatur roda birokrasi tersebut.

"Begini kalau ada perusahaan bangkrut yang salah bukan karyawannya, tapi manajemen. Nah kalau ada daerah tertinggal yang salah bukan masyarakatnya, tapi manajemen. Manajemen perusahaan tertinggi diwakili oleh direktur, manajemen kabupaten tertinggi diwakili oleh nupati. Nah ini yang mimpin bukan orang manajerial tapi orang politik," jelasnya. 

Ada beberapa hal yang dilakukan Sam HC yang semakin memanaskan tensi Pilkada Kabupaten Malang 2020, yakni dengan kampanye 100 persen gaji sebagai bupati nantinya akan dihibahkan kembali. Lalu dengan biaya Pilkada yang cukup banyak, dirinya menganggap hal itu sebuah ibadah yang jika di Islam ada yang namanya Ijtihad.

"Suatu yang baik, nggak berhasil pahala satu, berhasil pahala dua. Jadi tidak akan berakhir dengan kecewa," pungkasnya.


Topik

Politik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Sri Kurnia Mahiruni