Kepedulian sosial masyarakat di tengah pandemi Covid-19 terus mengalir. Tak hanya para selebritis, pejabat, politisi, ataupun organisasi masyarakat yang rela menyisihkan uang, tenaga dan waktunya untuk bersama-sama melawan virus Covid-19 yang telah menginfeksi 2.738 warga per 8 April 2020.
Warga desa pun ikut andil dalam keterbatasannya untuk membantu pencegahan virus Covid-19. Yakni dengan melakukan gerakan sosial dalam menyediakan masker gratis hasil dari donasi berbagai pihak.
Melalui keinginan kuat ikut membantu masyarakat dengan kemampuan menjahit yang dimiliki, para penjahit dari Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, pun memproduksi masker kain yang kini menjadi alat pelindung diri yang diwajibkan pemerintah untuk dikenakan saat berada di luar rumah.
"Awalnya memang kita mencoba untuk mengetuk pintu donatur untuk menyumbang kebutuhan masker di tengah wabah ini," ucap Dian Surya, salah satu penjahit rumahan di Slorok, Kromengan, Rabu (8/4/2020).
Ternyata, dari upaya itu membuahkan hasil. Beberapa donatur memberikan sumbangannya. Baik berupa kain maupun uang yang dibelanjakan untuk keperluan pembelian kain dan lainnya dalam pembuatan masker.
Dari hasil donasi itu pula, Dian bersama beberapa ibu di lingkungan sekitar mulai mengerjakan masker kain yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kita bagi gratis hasil jahitan itu. Ternyata, banyak yang meminta masker itu ke kami. Baik dari pondok pesantren, panti asuhan, maupun masyarakat umum," ujarnya yang mengatakan bahwa dalam proses menjahit masker kain, dirinya dan empat ibu yang membantu tak menarik bayaran.
"Namanya relawan, jadi kita tak menjual atau menarik upah untuk membuatkan masker kain itu," imbuhnya.
Dengan mesin jahit yang dimiliki di rumah masing-masing, ratusan hingga ribuan masker pun dibuat di sela-sela aktivitas mereka sebagai ibu rumah tangga. Permintaan dari masyarakat pun terus mengalir yang sebagian pula untuk sementara belum bisa dipenuhi oleh para ibu dari Slorok, Kromengan ini.
Dian menceritakan, bahwa mereka hanya memiliki niat membantu, keterampilan menjahit serta alat seadanya. "Tapi, ternyata antusias masyarakat banyak yang meminta masker ini ke kita. Sementara kita memang berangkat dengan kemampuan itu saja," terangnya.
Setiap harinya, para emak ini bisa menghasilkan sekitar 200 masker kain. Baik yang satu layer maupun dua layer selama ini diantara kesibukannya sebagai ibu rumah tangga.
Sedangkan saat ini ada donasi dari pihak Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang dan media online MalangTIMES.com untuk pengadaan masker kain dengan jumlah sebanyak 1.000.
Dimana, dari jumlah itu akan didistribusikan ke berbagai yayasan atau panti asuhan dan anak yatim piatu serta beberapa pondok pesantren, selain juga pada berbagai komunitas di pasar kecamatan, tukang ojek, maupun warga yang membutuhkan.
"Kami siap tenaga untuk pembuatan masker kain bila memang ada donatur lain yang juga mau ikut serta dalam pencegahan wabah ini," tandas Dian bersama para emak-emak Desa Slorok, Kecamatan Kromengan ini.