Merebaknya Virus Corona di Indonesia sangat mengkhawatirkan publik.
Hingga saat ini, puncak bahkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat samar.
Sementara itu, jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Banyak individu melakukan berbagai cara untuk mencegah penyebarannya.
Mulai dari menghindari kerumunan, tetap berada di rumah, hingga menerapkan pola hidup sehat.
Hal tersebut juga berdasarkan imbauan dari kebijakan pemerintah.
Namun, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) memiliki cara kreatif sendiri untuk mencegah penyebaran virus ini.
Salah satunya, yakni kampanye kreatif untuk menyampaikan pesan pencegahan penyebaran virus. Kampanye itu disebut sebagai kampanye "Bismillah".
Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang dr. Abdul Malik Setiawan M.Infect.Dis menjelaskan, kampanye sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan "Bismillah" ini sudah disebarkan di media sosial dan juga dalam bentuk poster.
"Tapi bukan berarti hanya dengan ucapan basmalah lantas virus tersebut musnah," kata dia.
"Bismillah" ialah akronim yang memuat tindakan pencegahan. Tak hanya pencegahan yang disarankan pemerintah, tapi juga yang sesuai dengan syariat Islam.
Berikut adalah penjelasan dari kampanye "Bismillah" yang dikatakan dr. Malik.
B = Berdiam diri di rumah
I = Istighfar kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan
S = Social distancing (pencegahan utama)
M = Mencuci tangan dengan rutin dan sempurna
I = Ikuti maklumat dari pemerintah
L = Laporkan kepada satgas jika demam/panas di atas 38 derajat
L = Laporkan kepada Satgas jika batuk mendera
A = Apalagi dari kota yang positif terjangkit Corona
H = Hanya kepada Allah kita berserah diri
Lebih lanjut dr. Malik menekankan huruf H di akhir "Bismillah".
Ia menjelaskan, segalanya yang ada di dunia ini datangnya dari Allah SWT, termasuk wabah pandemi Covid-19 ini.
Maka, sebagai hamba yang taat, sudah sepatutnya umat manusia berserah diri.
"Semoga wabah ini segera diambil kembali oleh Allah dan kita semua senantiasa dalam ridho dan perlindungan-Nya," doanya.
Perlu diketahui, selama masa lockdown dari pemerintah pusat, Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg membuat beberapa acara dadakan dengan jumlah partisipan terbatas. Salah satunya ialah Talkshow Interaktif soal Covid-19 yang dilakukan di halaman depan Gedung Rektorat.
Talkshow dilakukan tanpa atap sambil berjemur untuk menyerap Vitamin D dari sinar matahari.
Rektor bertindak langsung sebagai pembawa acara sedangkan narasumber ialah dosen-dosen UIN Malang.
Talkshow episode ketiga digelar Senin lalu (30/3/2020).
Narasumber yang dihadirkan ialah dr. Abdul Malik Setiawan M.Infect.Dis (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan), Dr. Sri Harini, M.Si (Fakultas Sains dan Teknologi), Dr. Siti Mahmudah, M.Si (Fakultas Psikologi), dan Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan).
Topik utama masih sekitar Covid-19 (Corona Virus Disease) dan pencegahannya.