Virus corona atau COVID-19 telah sampai di Indonesia. Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus ini.
Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Saat ini, keduanya sudah berada di rumah sakit.
"Ibu dan putrinya, dua orang itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit. Si ibu usia 64 tahun dan anaknya umur 31 tahun," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020 dilansir dari Tempo.co.
Sementara dilansir dari CNN, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan dua WNI yang positif virus corona tersebut saat ini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Di sisi lain, peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) Chaerul Anwar Nidom justru sudah menemukan penangkal virus corona. Guru Besar Biologi Molekuler UNAIR ini menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma).
Menurut Chaerul yang juga berpengalaman menangani wabah flu burung pada tahun 2005 lalu, ada dua macam virus corona yang kini telah mewabah, yaitu low pathogenic dan high pathogenic.
"Untuk low pathogenic, virus ini sifatnya tidak begitu ganas berada di saluran atas. Sedangkan high pathogenic respectornya berada di paru sehingga bisa berakibat fatal pada manusia penderita corona," jelas Profesor Chaerul.
Chaerul yakin, dengan tumbuhan yang memiliki kandungan curcuma yang banyak tumbuh di sekitar rumah maka masyarakat tidak perlu resah.
Agar terhindar dari corona, Chaerul menganjurkan untuk rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung curcuma sebagai suplemen daya tahan tubuh.
"Yang bisa digunakan untuk menangkal adalah herbal atau tanaman obat yang ada di sekitar kita dan kita biasa meminum atau mengkonsumsi itu, ya itu yang kandungannya kurkumin. Kurkumin ini ada di dalam jahe, ada di dalam temulawak, ada di dalam kunyit, ada di dalam sereh, dan sebagainya," bebernya.
Obat-obat herbal itu biasa diminum oleh masyarakat Indonesia. Jadi sebetulnya, masyarakat Indonesia sudah melakukan pencegahan terhadap infeksi virus.