Ratusan pelajar tingkat SMA/SMK mengikuti Seminar Nasional Kepramukaan di Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Sabtu (22/2/2020). Berlangsung santai sekaligus seru, peserta yang datang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur bersemangat mengikuti kegiatan ini.
Pelaksanaan seminar yang dipelopori Racana Supriadi-Fatmawati dilaksanakan di Aula Serba Guna Kampus 1 Unisba Blitar, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Kegiatan seminar dibuka oleh Wakil Rektor III Unisba, Dr H.M Supriyono, M.Ed.
Seminar kepramukaan kali ini menghadirkan dua narasumber. Yakni Kak Miluk Dwi Utama (Andalan Cabang Kwarcab Kota Blitar Bidang Hukum dan Organisasi) dan Murdoko Yudi Susianto (Pamong Saka Kencana). Seminar kali ini mengusung tema Tri Bina Tegak Dega dengan topik implementasi Tri Bina Tegak Dega untuk memperkaya kualitas generasi muda menuju Indonesia emas di era milenial.
Wakil Rektor III Unisba Blitar, Dr H.M Supriyono, M.Ed, di kesempatan ini menyampaikan, kegiatan seminar kepramukaan ini dilaksanakan sebagai upaya membentuk pemimpin-pemimpin bangsa yang jujur, amanah, cerdas dan bijaksana.
“Gerakan Pramuka ini terus kita munculkan dan mereka (pemuda dan pelajar) kita bina melalui Unisba Blitar,” tegas Supriyono.
Lebih lanjut di kesempatan ini Wakil Rektor III berharap kepada Racana Supriadi-Fatmawati Unisba Blitar untuk tampil terdepan sebagai pioner dari seluruh kegiatan kepramukaan di Blitar Raya.
“Kami ingin Racana Supriadi-Fatmawati mendidik para pemuda untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang baik. Dan tentunya kami dari Rektorat berharap kegiatan hari ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Dengan Pramuka kita turut serta dalam membangun Indonesia maju,” tandasnya.
Sementara itu Setiawan Adi Subagyo, menegaskan Pramuka penting untuk generasi muda dalam menghadapi era Revolusi Industri era 4.0. Melalui kegiatan serta programnya, Pramuka merupakan sarana efektif dalam pembentukan karakter.
“Pramuka itu penting dalam pendidikan karakter. Karakter yang dibentuk itu tidak perlu dengan teori yang muluk-muluk. Satu kali contoh lebih baik dari seribu ucapan dan seribu ungkapan. Kita kasih contoh satu kali saja yang berkarakter lebih baik daripada kita kasih contoh melalui seribu tulisan dan saran-saran, itulah Pramuka,” pungkasnya.(*)