Sebanyak tiga mahasiswa asal Kota Malang yang sebelumnya dipulangkan dari Wuhan, China masih mendapat pantauan intensif dari Pemerintah Kota Malang. Terutama berkaitan dengan kondisi kesehatan mereka.
Pemantauan itu sudah dilakukan sejak ketiganya menginjakkan kaki di Bhumi Arema. Selama 14 hari atau tepatnya dua minggu ketiganya harus diperiksa kondisi kesehatannya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan, pemantauan berkala tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
"Dicek suhu tubuh dan kesehatannya," katanya.
Hasilnya, dalam pemeriksaan awal yang dilaksanakan, ketiga mahasiswa dinyatakan benar-benar dalam kondisi sehat. Ketiganya juga bugar dan beraktivitas seperti biasa.
Tepat pada 14 hari, kondisi kesehatan ketiganya akan kembali diperiksa. "Setelah itu sudah tidak ada pemeriksaan lagi," terang Husnul.
Lebih jauh dia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan tak hanya dilakukan pada tiga mahasiswa yang baru saja dipulangkan dari Wuhan tersebut. Namun berlaku bagi warga Kota Malang yang memiliki riwayat perjalanan dari China.
Karena selama ini, Pemkot Malang menurutnya juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya bandara, untuk melakukan kroscek kondisi kesehatan masing-masing warga yang kembali ke Kota Malang. Terutama yang baru saja melakukan perjalanan ke daerah yang terserang virus corona.
"Tapi sejauh ini belum ada laporan terkait warga yang masuk ke Malang dari negara yang terserang virus corona," imbuh dia.
Lebih jauh Husnul menjelaskan, virus corona hampir sama dengan virus pada umumnya. Di mana mereka akan menyerang seseorang dengan daya tahan tubuh yang rentan. Namun saat daya tahan tubuh seseorang kuat, maka kondisi itu dapat diminimalisir.
"Dan corona dapat disembuhkan seperti penyakit lainnya," pungkasnya.