Tumpukan sampah yang menggunung dan mengendap di aliran sungai menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Karena tumpukan dan endapan sampah di sungai secara langsung berakibat terjadinya banjir dan genangan air saat musim hujan tiba.
Itu sebabnya, sejak akhir 2019 lalu, Kota Pendidikan ini rutin melakukan aktivitas bersih-bersih sungai. Salah satunya melalui Gerakan Angkat Sedimen Sampah (GASS).
Sejak dilaunching pada Desember 2019 lalu, GASS terus rutin dilaksanakan. Masyarakat pun turut dilibatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, utama sampah.
GASS rutin dikerjakan oleh gabungan petugas dari masing-masing Perangkat Daerah (PD) di Kota Malang.
Gerakan ini selalu dilaksanakan setiap Jumat pagi, dan melibatkan puluhan petugas yang dengan sigap turun langsung ke sungai dan membersihkan sampah yang menumpuk.
Seperti yang dikerjakan pada Jumat (7/2/2020) lalu, para petugas dengan penuh semangat membersihkan sampah di aliran Sungai Sedudut, Mulyorejo.
Tampak para petugas saling bahu membahu membersihkan setiap tumpukan sampah. Mulai dari sampah plastik hingga ranting yang mengendap di dalam air dan membuat aliran air tak lancar.
Para petugas pun terlihat bergurau antara satu dengan yang lainnya. Kerja sama yang kuat terlihat, dan mereka sangat kompak untuk membersihkan setiap sisi dan sudut sungai.
Pemandangan yang selalu membuat orang tersenyum dan tergerak itu pun bisa dinikmati setiap satu pekan sekali.
Bukan hanya satu sungai, Jumat (7/2/2020) petugas shift siang juga melanjutkan kegiatan bersih-bersih atau angkat sedimen sampah di Sungai Tongan yang terletak di Jalan Ade Irma Suryani.
Dengan penuh semangat, petugas membersihkan setiap sudut sungai dengan peralatan lengkapnya.
"Setelah Sungai Sedudut, Jumat PKL 13.00 pasukan gabungan shift siang nge-GASS di Sungai Tongan Jalan Ade Irma Suryani," terang Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widiyanto, Minggu (9/2/2020).
Penasaran seperti apa penampakan Sungai Tongan sebelum dan sesudah di GASS petugas? Berikut penampakannya.