Mahasiswa yang tergabung dalam tim PARAMUDA-64, digawangi oleh Arvin Zypa, Chatherine Grace, dan Mirsa Ayu dari Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) membuat inovasi berjudul WASHCITY SYSTEM (Waste Water with Microhydro for Electricity Power and Clean Water Sources System).
Mereka memanfaatkan air limbah domestik serta air hujan sebagai sumber pembangkit listrik terbarukan sekaligus sumber air baku yang dapat dimanfaatkan sebagai budi daya flora-fauna.
Mirsa menyatakan, ia dan rekan-rekannya membuat inovasi ini untuk mengurangi dampak peningkatan konsumsi listrik dan dampak air limbah domestik yang dapat mencemari sungai.
"Konsep kami menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan memiliki berbagai keunggulan." katanya.
Mahasiswa angkatan 2017 ini menambahkan, inovasi ini mampu menghasilkan energi listrik terbarukan, membantu meningkatkan perekonomian, mengurangi dampak pencemaran sungai akibat air limbah domestik, mampu mengurangi limpasan air hujan, me-recharge air tanah, hingga membuka lapangan pekerjaan.
"Tidak hanya itu, perencanaan ini juga mampu mewujudkan 12 poin dari 17 poin SDGs 2030," imbuh Chatherine.
Atas inovasi tersebut dan di bawah bimbingan Dr Eng Riyanto Haribowo ST MT, mereka mendapat juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Marine Paper Competition (MAPATION) beberapa waktu yang lama. MAPATION merupakan salah satu rangkaian acara dari Marine Icon 2019 oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknik Kelautan (FTK), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Mengangkat tema "Implementasi Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa guna Mengembangkan Potensi Indonesia dalam Mewujudkan SDGs 2030", kompetisi ini diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia. Diantaranya ITS, UB, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran, Universitas Pertamina, dll.
"Terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan kepada kami, semoga konsep perencanaan ini bisa diterapkan di dunia nyata," harap Arvin mewakili tim.