Empat tahanan Polresta Malang Kota yang kabur, ternyata telah merencanakan aksinya sejak lama. Hal itu diketahui dari pengakuan salah satu pelaku Sokib Yulianto, yang melakukan penggergajian jeruji besi selama dua Minggu.
"Selama dua Mingguan menggergajinya. Bertahap, saya dapat gergajinya ngambil milik tukang pipa pas bekerja," jelas Sokib ketika ditanyai Kapolresta Malang Kota AKBP Leonardus Sinarmata.
Dalam proses penggergajian yang bertahap, ternyata Sokib tak sendiri. Dia mengaku menggergaji dibantu juga oleh Bayu maupun Nur Cholis. "Saya menggergaji dibantu Bayu sama Nur Cholis juga," tambah Sokib.
Sokib juga mengatakan, jika ide untuk melarikan diri, berawal dari salah seorang tahanan yang berada di ruang enam, berinisial S. Dari situ kemudian muncul ide untuk melarikan diri.
"Kemungkinan 60 persen tahanan lain tau (renacana kabur," tambahnya
Sementara itu, tahanan lain, Bayu Prasetyo, mengaku jika ia mengergaji jeruji besi, karena memang dimintai bantuan oleh Sokib. Dari permintaan kemudian ia melakukannya juga secara bertahap.
"Saya diminta bantuan sama Sokib, tulungen aku (tolonglah saya). Ya setelah itu saya tolong, saya kabur ya ikut-ikut saja," jelas Bayu
Tahanan lain, Nur Cholis, juga mengaku ikut membantu Bayu maupun Sokib mengergaji jeruji besi. Namun saat itu ia tidak mengetahui asal muasal dari gergaji yang digunakan untuk menggergaji.
"Saya ikut membantu menggergaji. Tapi ya itu saya nggak tau dari mana asal gergajinya," ujar Nur Cholis
Sebelumnya, empat tahanan Polresta Malang Kota, kabur dari ruang tahanan dengan menggergaji jeruji besi. Empat tahanan tersebut yakni Sokib Yulianto, Nur Cholis, Bayu Prasetyo dan Andrian. Namun dalam waktu sepekan, Polisi berhasil membekuk semua pelaku dengan masing-masing mendapat hadiah timah panas.