Kejuaraan Kota (Kejurkot) Bulutangkis 2019 yang digelar di GOR Djagung menurut PBSI Kota Malang bakat berlangsung dengan ketat. Masing-masing klub akan berlomba untuk mendapatkan prestasi dan atletnya yang paling siap bisa turun di kejuaraan lebih tinggi.
Ajang Kejurkot Bulutangkis 2019 menjadi alat ukur bagi PBSI Kota Malang melihat klub yang dinaungi mampu menjalankan pembinaan dengan baik atau tidak. Karena bibit atlet selalu muncul dari pembinaan yang bagus dari klub dan akan membawa nama baik juga bagi Kota Malang.
"Yang pasti kejurkot ini adalah rivalitas di internal keluarga PBSI Kota Malang akan sangat ketat, karena mereka akan bersaing untuk mendapatkan prestasi," kata Sekretaris PBSI Kota Malang, Sigit Permadi.
Selain untuk meningkatkan kapabilitas klub, dalam Kejurkot ini juga nantinya ada penilaian bagi atlet yang bisa diturunkan di Kejurprov. "Kedepannya pasti mereka dilirik untuk mengikuti kejuaraan lebih tinggi levelnya seperti Kejurprov," imbuhnya.
Sementara itu, disinggung mengenai kesempatan atlet yang memperoleh juara di Kejurkot bisa mendapat jatah untuk bermain di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) atau tidak, Sigit mengatakan akan dilihat dulu lebih jauh, karena untuk kejuaraan tersebut ia harus melihat kualitas atlet secara spesifik.
"Kalau untuk Porprov itu jelas lebih spesifik lagi pemilihan atletnya, apalagi masih dua tahun lagi, jadi hasil Kejurkot bukan patokan untuk Porprov," pungkasnya.