Seragam olahraga gratis untuk siswa SMP sederajat mulai diambil penyedia untuk diperbaiki. Namun, kapan seragam olahraga yang "cingkrang" karena kekecilan itu selesai diperbaiki belum ada kepastian.
Penarikan seragam olahraga yang cacat mutu itu mulai diambil penyedia dari tempat penyimpanan seragam di gedung tenis indoor Jombang Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Jombatan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, pada Jumat (15/11). Selanjutnya seragam tersebut akan dikirim ke pabrik penyedia seragam di Jakarta untuk diperbaiki.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Agus Purnomo mengungkapkan, sebanyak 4.900 potong seragam olahraga itu terdiri dari training atau celana olahraga dan kaus.
"Sebanyak 4.900 potong. Ada kaus, ada training. Kebanyakan training yang kekecilan," ujarnya saat diwawancarai di kantor Disdikbud Jombang, Jalan Pattimura, Desa Sengon, Kecamatan Jombang.
Sebelumnya, ribuan seragam olahraga yang diketahui cacat mutu itu terjadi hampir di seluruh SMP dan MTs negeri maupun swasta di Jombang. Ada 129 SMP dan 126 MTs di Kota Santri ini
Dijelaskan Agus, seragam olahraga yang kekecilan diperkirakan terjadi di hampir seluruh SMP sederajat di Jombang. "Jumlahnya (sekolah, red) tidak merekap. Yang jelas, jumlah keseluruhan kausnya yang kami rekap. Ada kemungkinan (menyeluruh, red) tapi kami tidak merekap," tandasnya.
Meski seragam olahraga sudah diambil oleh penyedia untuk diperbaiki, pihak Disdikbud belum diberikan kepastian terkait penyelesaian perbaikan seragam tersebut. Agus meminta agar seragam itu secepatnya diperbaiki. Paling tidak, Agus berharap akhir November ini bisa selesai diperbaiki seluruhnya. "Ya secepatnya. Ya syukur-syukur kalau nanti sampai akhir bulan ini selesai ya alhamdulillah," kata Agus.
Pengadaan seragam olahraga untuk 24 ribu siswa SMP sederajat ini menelan anggaran dari APBD TA 2019 sebesar Rp 2,3 miliar. Seragam olahraga yang diberikan itu merupakan 1 dari 3 paket seragam gratis program bupati Jombang yang dianggarkan sebesar Rp 30 miliar.