Dinas Sosial Kabupaten Jombang melakukan pelabelan rumah warga penerima bantuan sosial (bansos). Pelabelan ini dilakukan untuk seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 306 desa di Jombang.
Pelabelan ini menggunakan stiker yang tertera tulisan keluarga pra sejahtera/penerima bantuan sosial. Di bawah tulisan itu terdapat kolom jenis bansos yang diterima, mulai dari bantuan PKH, BPNT hingga Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Stiker berlogo Pemerintah Kabupaten Jombang itu ditempelkan di dinding rumah seluruh KPM. "Kegiatan pelabelan ini dilaksanakan di seluruh 306 Desa, mulai hari ini. Dan akan berakhir pada tanggal 30 November nanti," terang Kadinsos M. Saleh saat diwawancarai pada kegiatan pelabelan di Kecamatan Mojowarno, Sabtu (9/11).
Dijelaskan Saleh, pelabelan ini akan dilakukan hingga akhir November. Petugas yang melalukan pelabelan merupakan unsur dari petugas Dinsos dan para pekerja sosial lainnya.
Tujuan dari pelabelan ini, lanjut Saleh, diharapkan bisa memberikan dampak secara moril pada warga penerima manfaat bansos. "Selain sebagai alat validasi, ini sekaligus memberikan dampak efek pskilogis bagi KPM yang layak atau tidak layak menerima bantuan," tandasnya.
Menurut penjelasan Saleh, label penerima bansos ini akan dicopot ketika KPM memilih untuk mundur dari kepesertaan bantuan. "Jika hari ini ditempel terus besoknya yang bersangkutan merasa mampu, dan tidak memerlukan bansos lagi. Maka yang bersangkutan didampingi oleh tim teknis dari pendamping akan melepas stiker atau label yang ditempel di rumahnya," jelasnya.
Sementara, dari data yang disampaikan Dinsos, sudah ada 778 KPM yang mengundurkan diri. Total keseluruhan KPM yang sudah masuk Basis Data Terpadu (BDT) hingga saat ini mencapai 167 ribu.(*)