Meninggalnya bocah tiga tahun bernama Agnes Arnelita terus diusut kepolisian. Setelah keluar hasil otopsi dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), polisi intensif memeriksa ayah tiri Agnes, yakni Ery Age Anwar (36) dan keluarga lainnya.
Lantas, bagaimana keseharian keluarga itu Tetangga Ery di Perum Tlogowaru Indah D-14 Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mengungkapkan bahwa Ery maupun istrinya yang juga ibu kandung Agnes, Hermin Susanti (22), jarang berbaur dengan warga sekitar.
Tetangga bernama Ribut itu mengaku jarang sekali bertemu Ery dan Hermin meski sudah dua hingga tiga bulan tinggal di Perum Tlogowaru Indah D-14. "Dua hingga tiga bulan ini tidak pernah jagongan sama sekali. Bahkan saya pernah undang ketika saya punya hajat, itu ya tidak datang orangnya," ujar dia.
Ribut hanya sekadar menyapa ketika Ery berangkat bekerja di pagi hari. Namun ia tidak mengetahui secara pasti siapa istri dan anak-anaknya. "Saya malah nggak tahu sama sekali istrinya itu. Bisa dikatakan rumahnya tertutup terus. Ketemu yang laki saja itu pagi hari. Setelah itu, ya nggak tahu," katanya.
Seperti diberitakan, awalnya Agnes disebut meninggal karena tenggelam di bak mandi rumahnya di Perum Tlogowaru Indah D-14, Kedungkandang, Kota Malang. Saat itu di rumahnya, ada Ery yang juga menjaga adik Agnes.
Namun, ketika jenazah dibawa pulang dari RS Refa Husada ke rumah neneknya di Tajinan, keluarganya melihat banyak luka lebam di tubuh bocah itu sehingga berlanjut ke laporan polisi. Polresta Malang yang melihat ada kejanggalan membawa jenazah Agnes ke RS Saiful Anwar untuk diotopsi.
Hasil otopsi di RSSA menunjukkan korban Agnes meninggal karena robekan di lambung sehingga mengakibatkan perdarahan akibat tekanan keras. Juga ditemukan beberapa luka lebam di punggung, leher, pelipis dan kaki serta ada luka bakar di area kaki.