Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Supaya Betah, Camp Assesment Dinsos Kota Malang Beri Treatment Khusus pada Anak Jalanan

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

11 - Sep - 2019, 16:27

Placeholder
Camp Assesment Dinas Sosial Kota Malang menjadi salah satu fasilitas yang dimiliki Pemerintah Kota Malang untuk memberi pendampingan pada masyarakat tuna sosial (Pipit Anggraeni/MalangTIMES).

Camp Assesment atau lingkungan pondok sosial (Liponsos) Kota Malang menjadi salah satu wadah khusus untuk menampung dan mendata orang-orang kurang beruntung seperti, gepeng, orang dengan gangguan jiwa, anak jalanan, hingga jompo. 

Di Kota Malang, Camp Assesment dikelola Dinas Sosial dan berlokasi di kawasan Kampung Topeng, Kecamatan Kedungkandang.

Sebagai tempat pembinaan dan pendataan, tentunya klien yang menempati Camp Assesment selalu berubah. Dari data yang dimiliki, hingga Agustus 2019 sudah ada 228 klien yang mendapat pembinaan sementara, sebelum akhirnya mereka diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan lebih lanjut.

Pekerja Sosial (Peksos) Camp Assesment Dinas Sosial Kota Malang, Anggun Dwi Prameswari menyampaikan, klien yang datang kebanyakan didapat setelah proses razia yang dilaksanakan bersama Satpol PP. Selain itu juga ada laporan dari masyarakat. Selama proses pendataan, masing-masing klien akan digali lebih jauh alasan mereka turun ke jalan.

"Jika anak jalanan dan ada orangtuanya, akan kita bina lalu dikembalikan kepada orangtuanya. Ketiga itu gepeng dan tidak memiliki tempat tinggal, akan kami kirim ke balai pelatihan Pemprov Jatim, untuk ODG akan dirujuk me rumah sakit jiwa. Jadi perlakuannya berbeda sesuai dengan kasusnya masing-masing," terangnya.

Perempuan berhijab itu menyampaikan, sebelum dikembalikan ke orangtua, keluarga, atau dirujuk ke rumah sakit jiwa, seluruh klien akan melakukan berbagai aktivitas di Camp Assesment. Mulai dari belajar membaca, menulis, mengaji, berolahraga, hingga fun game. Selain itu juga diajak untuk melakukan aktivitas religi seperti salat berjamaah.

Namun sayangnya, untuk klien yang merupakan anak jalanan, sering tidak betah mendapat pembinaan di Camp Assesment. Sehingga, perlu ada perlakuan khusus untuk menjadikan anak jalanan yang rata-rata masih usia sekolah itu betah. Diantaranya dengan mengajak melakukan fun game di jam-jam tertentu. Selain itu melakukan aktivitas belajar yang tak monoton serta memancing daya kreativitas mereka.

"Memang, untuk anak jalanan rata-rata kan masih usia sekolah. Mereka biasanya bosen kalau tidak diajak bermain. Beberapa ada yang kabur, tapi berhasil diajak kembali karena di sini ada yang menjaga," terangnya.

Sementara ketika anak jalanan sudah dijemput oleh orangtuanya, maka petugas akan tetap melakukan home visit. Sehingga, perkembangan anak yang bersangkutan dapat dipantau dan dipastikan tidak lagi turun ke jalanan seperti sebelum terjaring razia.

"Ketika sudah kembali ke orangtuanya, maka akan tetap dilakukan home visit. Agar anaknya kembali sekolah dan tak lagi di jalanan," pungkasnya.

 


Topik

Pemerintahan malang berita-malang lingkungan-pondok-sosial-Kota-Malang Dinas-Sosial-Kota-Malang pekerja-sosial-Camp-Assesment



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Sri Kurnia Mahiruni