Suasana 'Tanya Jubir KPK' dalam rangkaian Roadshow Bus KPK 2019 'Jelajah Negeri Bangun Anti-Korupsi' yang berlangsung sore ini (Jumat, 6/9) di halaman Balai Kota Malang disambut antusias oleh peserta.
Ajang ini dimanfaatkan peserta untuk menanyakan berbagai hal kepada Juru Bicara KPK Febri Diansyah. Salah satunya yang cukup membuat meriah suasana menjelang petang ini adalah pertanyaan dari Sutrismo. Ia menyinggung pola-pola kasus yang kerap diungkap KPK, yakni seolah kaum muslim radikal hampir tidak pernah tersingkap.
Sutrismo meminta penjelasan kepada jubir KPK apa yang menjadi indikator dalam melakukan penangkapan bagi orang-orang yang dalam tanda kutip wanita bercadar dianggapnya sebagai kaum radikal ini tidak masuk kategori. Dia mengaku pernah melihat di media sosial bahwa anggota KPK pernah berfoto bersama golongan ini.
Pertanyaan tersebut langsung disanggah oleh Febri Diansyah dengan mengembalikan pertanyaan ulang kepada peserta ini. "Apakah Bapak tahu ada ketua umum yang juga pemuka agama sudah diproses KPK?" tanyanya. Peserta menjawab ia mengetahui.
"Kalau mereka korupsi, siapa pun orangnya dan apa pun background-nya, akan ditangkap. Saya tanya lagi, apakah orang yang berjenggot atau yang bercadar pasti radikal?" kata Febri.
Peserta menjawab belum tentu. "Artinya itu sudah menjawab pertanyaan Bapak," ucap Febri.
Lebih lanjut, Febri menjelaskan bahwa latar belakang seseorang tidak menjadikan tim KPK memilah-milah penangkapan apabila sudah melakukan korupsi. Pihaknya juga megaku sangat terbuka akan hal apa pun yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran korupsi.
"Intinya isu-isu tak berimbang itu tidak meyakinkan. Soal pemberantasan yang dilakukan tim KPK, apakah dia muslim, apakah itu Kristiani atau berkeyakinan yang lain, tetap bekerja sama dalam memberantasan korupsi. Tidak peduli apa yang dia kejar, tidak peduli apa yang dia lakukan. Pakaian tidak membuat orang dicap tertentu," pungkasnya.