Pada perayaan hari raya kurban tahun ini, ada sedikit perbedaan dari biasanya. Ada panitia kurban ada yang tidak membungkus daging yang dibagikan ke warga dengan plastik, sesuai anjuran pemerintah. Tapi memakai besek yang di dalamnya dilapisi daun pisang.
Suasana di era 70-an tersebut tampak terlihat di tempat penyembelihan hewan kurban, rumah tinggal orang tua Wakil Wali Kota Probolinggo H. Muhammad Soufis Subri. Panitia kurban membungkus daging dan tulang kurban yang hendak dibagikan ke warga dengan besek yang dilapisi daun pisang. Bahkan daging dan tulang sebelum dimasukkan ke besek, digelar di atas daun pisang.
Wawali HMS Subri mengatakan, sebelum mengajak warga melaksanakan anjuran pemerintah pusat untuk tidak membungkus daging kurban dengan plastik, diawali dulu dari diri sendiri. Kemudian, mengajak warga untuk melakukan hal yang sama. “Masyarakat itu diberi contoh. Jangan hanya diuruh. Kalau kita sudah berbuat, tanpa disuruh, masyarakat kan mengikuti,” kata HMS. Subri usai menyerahkan hewan kurban ke panitia, Minggu (11/8) siang.
Sekedar informasi, wawali Subri setiap tahun menyembelih hewan kurban di rumah almarhum orang tuanya, di Jalan Bisri Samsuri di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran. Sapi limousine seberat 800-san Kilo gram tersebut diserahkan ke panitia warga setempat untuk kemudian dibagi-bagikan ke warga sekitar. “Kami menyembelih hewan kurban di beberapa titik. Di sini salah satunya,” tandasnya.
Pengusaha konstruksi yamh didampingi istri Diah Kristanti Subri dan anaknya Sayidah Subri tersebut mengatakan, hewan yang disembelih di kampong halamannya dikhususkan karyawan yang bekerja di Subrikorn’s, perusahaannya. “Ya. Kami menyembelih dibeberapa titik. Ada yang khusu keluarga, karyawan dan keluarga besar kami,” sebutnya, usai menyerahkan sapi kurban.
HMS Subri menyebut, ada sekitar 300 kupon yang disebar dan warga yang akan mengambil daging ke tempat penyembelihan. Daging yang akan dibagikan ke warga tersebut dibungkus besek dan daun pisang. “Kami memulai menerapkan konsep ramah lingkungan. Masyarakat juga harus berbuat seperti ini. Ini instruksi pemerintah pusat dan diimplementasi di Perwali No 79 tahun 2019 tentang pengurangan penggunaan kantong plastic,” pungkasnya. .
Apa yang dilakukan wakil wali kota diapresiasi Irhamna Al Fathih, Kabid kesehatan hewan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan. Ia berharap, apa yang dilakukan wawali diikuti warganya. Sebeb, selain berbahaya, penggunaan bungkus plastic tidak dianjurkan, karena sulit diurai oleh bakteri. “Kalaupun terpaksa dibungkus pakai plastik, usahakan plastik bening atau tidak berwarna. Karena kalau warna, zat pewarnanya akan diserap oleh daging. Dan itu tidak baik bagi kesehatan,” katanya singkat.