Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Dana Silpa Rp 7 Miliar di Kota Blitar untuk Pendidikan dan Kesehatan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

05 - Aug - 2019, 15:52

Placeholder
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto

Dana sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Kota Blitar 2018 sebesar Rp 211 miliar fokus digunakan untuk menyelesaikan masalah pendidikan dan kesehatan di Kota Blitar pada tahun 2019 ini. Di bidang pendidikan, salah satunya untuk pengadaan laptop bagi seluruh siswa SMP negeri.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto, usai rapat paripurna tanggapan fraksi pembahasan perubahan APBD Kota Blitar 2019. Dalam pembahasan perubahan APBD 2019 itu, dewan meminta Pemkot Blitar untuk memaksimalkan penggunaan dana Silpa di bidang pendidikan dan kesehatan.

"Dana Silpa 2018 fokus dipakai untuk menuntaskan masalah pendidikan dan kesehatan tahun ini," ungkap Totok Sugiarto.

Untuk bidang pendidikan, kata Totok, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Dana itu untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung ujian nasional berbasis komputer (UNBK) siswa SMP negeri. Mulai pengadaan laptop, jaringan dan sarana lainnya.

"Dana untuk pengadaan laptop bagi semua siswa SMP sekitar Rp 7 miliar. Laptop ini untuk mendukung pelaksanaan UNBK dan USBN di SMP. Selain itu juga bisa dipakai untuk tryout," ujarnya.

Sejumlah SMP negeri di Kota Blitar memang masih kekurangan komputer untuk pelaksanaan UNBK. Sekolah terpaksa meminjam laptop ke siswa untuk pelaksanaan UNBK. Dana itu sebagian juga dipakai untuk perbaikan sejumlah SD yang kondisinya rusak. Ada usulan perbaikan sejumlah sarana dan prasarana di SD yang kondisinya rusak.

"Juga untuk perbaikan gedung sekolah yang sudah rusak," imbuhnya.

Dikatakannya, di bidang kesehatan, dana Silpa dipakai untuk program jaminan kesehatan bagi warga. Pemkot Blitar akan mengcover pembayaran premi BPJS untuk semua warga. 

"Program jaminan kesehatan untuk warga sekarang masih 50 persen. Dengan dana Silpa itu, tahun ini, program jaminan kesehatan untuk warga harus sudah 100 persen," ujarnya.

Selain itu, dana Silpa juga dipakai pembangunan sarana dan prasarana di RSUD Mardi Waluyo. Salah satunya penambahan ruang pelayanan hemodialisa di RSUD Mardi Waluyo.

Saat ini, sudah ada 12 ruang pelayanan hemodialisa di RSUD. Rencananya akan ditambah lagi sebanyak 20 ruang pelayanan hemodialisa tahun ini.

"Total ruang pelayanan hemodialisa di RSUD Mardi Waluyo ada 32 unit. Pasien tidak perlu lagi berobat di luar kota," pungkasnya.

Plt Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan Pemkot Blitar sudah menjalankan semua rekomendasi dari dewan. Pemkot Blitar fokus menggunakan dana Silpa untuk bidang pendidikan dan kesehatan.

"Semua rekomendasi dari dewan kami tampung dan sudah kami masukkan ke draft usulan anggaran pada perubahan APBD 2019 ini. Saya juga minta OPD untuk melaksanakan program itu secara maksimal," tandasnya.(*)

 


Topik

Pendidikan blitar berita-blitar Dana-sisa-lebih-penggunaan-anggaran-Kota-Blitar program-jaminan-kesehatan pembahasan-perubahan-APBD-Kota-Blitar-2019



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni