Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Gandeng China, Akankah Pertanian dan Peternakan Kabupaten Malang Meningkat ?

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

01 - Aug - 2019, 09:52

Placeholder
Gandeng China, pertanian dan peternakan Kabupaten Malang, rencana akan ditingkatkan produksinya (Ist)

Kunjungan Plt Bupati Malang Sanusi bersama beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Malang ke China, beberapa hari lalu, menghasilkan perjanjian kerjasama terkait sektor pertanian dan peternakan.

Pemkab Malang mengikat kerjasama dengan pihak MRI SAAS Shandong, China. Dimana Sanusi secara langsung menandatangani perjanjian tersebut dengan pihak MRI SAAS, Senin (29/07/2019) kemarin.

Tomie Herawanto, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, membenarkan adanya perjanjian kerjasama tersebut. Dimana, perjanjian tersebut diarahkan pada peningkatan sektor pertanian,  peternakan dan pariwisata di Kabupaten Malang.

"Dari informasi yang saya terima jadi kerjasama itu. Dimana nantinya yang jadi fokus sektor pertanian, peternakan dan pariwisata. Tapi yang lebih detailnya di Pak Plt Bupati, karena saya tidak ikut rombongan ke China," kata Tomie, Kamis (30/07/2019).

Dari informasi yang diperoleh terakhir, kronologis kerjasama antara Pemkab Malang dan China, dimulai sejak adanya kunjungan pihak MRI SAAS China ke Kabupaten Malang. Kunjungan tersebut yang ditindaklanjuti oleh Pemkab Malang dan berujung pada perjanjian kerjasama di bidang pertanian dan peternakan yang memang sudah dibahas sejak awal oleh kedua belah pihak.

Hal ini dibenarkan oleh Plt Bupati Malang Sanusi. Dimana dirinya menyampaikan, pihak MRI SAAS China memang hadir beberapa waktu lalu ke Kabupaten Malang. 

Dalam kunjungan itu, pihak MRI SAAS China, menjelaskan terkait budidaya jagung hibrida yang bisa menghasilkan 12 ton pipil jagung dalam lahan seluas satu hektar (ha). Di Kabupaten Malang, untuk luasan lahan satu ha hanya bisa menghasilkan 6 ton saja. Artinya, setengah dari hasil yang diperoleh dengan cara budidaya yang dilakukan oleh MRI SAAS China.

"Lewat paparan itu serta telah terjalinnya kerjasama, rencananya akan segera ditindaklanjuti dengan kedatangan para peneliti ke Kabupaten Malang," ujar Sanusi yang telah kembali aktif melakukan berbagai kunjungan hari ini.

Akan datangnya para peneliti dari China itu dalam rangka melakukan survei lapangan di lahan jagung petani Kabupaten Malang. Selain juga melihat kondisi lahan, cuaca dan bibit yang tepat untuk diujicobakan serta untuk mengetahui prosedur yang harus dicukupi dan dilalui dari Kementerian Pertanian.

Di sektor peternakan sapi, Pemkab Malang juga melihat dari berbagai data yang ada di China, ternyata cukup bagus untuk bisa dipraktikkan. Sanusi menyampaikan, dari hasil paparan pihak MRI SAAS, di Shandong, China, satu sapi bisa menghasilkan 42 liter susu murni. Selain itu dalam seleksi pengembangan sapi juga terbilang sangat baik, sehingga menghasilkan ternak yang produktif.

"Ini yang akhirnya kita tawarkan dengan kondisi peternakan sapi di Kabupaten Malang. Khususnya terkait sapi perah yang masih kurang produktif dibandingkan dengan di China," ujarnya.

Kerjasama dengan China yang sudah ditandatangani kedua belah pihak ini, apakah nantinya bisa semakin meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Malang, khususnya budidaya jagung dan ternak sapi, tentu masih butuh waktu untuk menjawabnya.


Topik

Ekonomi malang berita-malang Plt-Bupati-Malang-Sanusi organisasi-perangkat-daerah sektor-pertanian-dan-peternakan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni