Ada masukan dari pelatih Arema Milomir Seslija kepada gelandang muda Arema Muhammad Rafli yang berubah posisi menjadi striker di Timnas Indonesia U-23. Rafli dianggap lebih baik bermain mobile dan tidak menjadi pemain yang banyak menunggu bola untuk mencetak gol.
Menurut Milo, pemain muda bagi sebuah tim adalah harapan emas agar ke depannya bisa membantu tim dalam setiap pertandingan yang dilalui. Bagi tim pelatih, kehadiran pemain muda sangatlah penting karena mereka masih memiliki tenaga untuk menghadapi pertandingan dengan tempo tinggi.
Khususnya di Arema, Rafli adalah satu pemain yang kini mampu menjalankan dua posisi dengan sama baiknya. Yakni gelandang serang dan striker. Hal itu sudah dibuktikan dengan mencetak hat-trick saat membela Timnas Indonesia U-23 menghadapi Timnas Filipina U-23 beberapa hari lalu.
Milo menilai Rafli seharusnya bermain mobile karena memiliki dribbling bagus dan skill di atas rata-rata. Ia menyayangkan jika pemain pengidola Isco itu harus bermain dengan hanya menunggu bola. "Dia lebih baik mobile. Kalau tak mobile, akan habis," katanya.
Pelatih asal Bosnia ini berharap Rafli mampu menunjang skill-nya dengan fisik yang bagus agar penampilannya di lapangan juga bagus. "Contohnya Hardianto. Dia final (Piala Presiden 2019) main bagus dan cetak gol. Tapi sayangnya dia tak punya kondisi fisik bagus. Itu masalah bagi pemain muda. Kami tak bisa push dia. Soal fisik, itu tak bisa cepat dibangun karena perlu waktu bertahun-tahun," ungkapnya.