Meningkatnya volume kendaraan selama arus mudik dan balik, dan menimbulkan kemacetan di beberapa titik di wilayah Jember, membuat Dinas Perhubungan Pemkab Jember melakukan evaluasi arus mudik, hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Perhubungan Pemkab Jember Drs. Hadi Mulyono kepada sejumlah wartawan.
“Memang tidak kita pungkiri, selama arus mudik dan balik, ada beberapa titik kemacetan terjadi di wilayah Jember, diantaranya dari arah Banyuwangi ada di pertigaan Wirolegi, dari arah Surabaya mulai dari Desa Pecoro Rambipuji, dan di beberapa jalan di pusat kota, titik kemacetan ini akan kami evaluasi, agar tahun depan jalur mudik dan balik bisa diatasi,” ujar Hadi Mulyono Senin (10/6/2019).
Hadi menambahkan, untuk jalur dari arah Banyuwangi, pihaknya mengakui kesulitan dalam mencarikan jalur alternatif bagi pemudik, hal ini mengingat minimnya jalan alternatif dari wilayah timur.
“Untuk kendaraan dari timur, memang kita kesulitan mencari jalur alternatif, tapi akan kami arahkan pengendara dari Banyuwangi untuk belok kanan dari Terminal Pakusari, memang jalur alternatifnya gak jauh, tapi setidaknya bisa mengurangi angka kemacetan,” ujar mantan Asisten Pembangunan Pemkab Jember ini.
Sementara dari arah barat atau Surabaya, Dishub Jember sudah memiliki jalur alternatif diantaranya melewati Desa Kemuningsari Lor dan di depan kantor Kecamatan Rambipuji.
“Untuk yang dari arah barat, kemarin sudah kita siapkan jalur alternatif, cuma tidak banyak pengendara yang tahu, hal ini dikarenakan minimnya rambu, tapi untuk tahun depan, akan kami siapkan rambu-rambu di jalur alternatif tersebut,” pungkas Hadi Mulyono. (*)