Kenaikan harga tiket pesawat berdampak pada penumpang kendaraan jalur darat saat menjelang mudik Lebaran. Ya, pasalnya pemudik yang biasanya naik pesawat kini telah beralih menggunakan kereta api dan bus.
Hal itu seperti yang dirasakan jasa transportasi bus di kawasan Terminal Arjosari. Di sana bus bisa mengalami lonjakan penumpang hingga 20 persen.
"Semenjak tiket pesawat naik beberapa waktu lalu, lonjakan penumpang memang naik. Sekitar 20 persen," ujar staf PO Lorena Sony Rudiwiyanto.
Kenaikan jumlah penumpang itu di dominasi pemberangkatan Malang-Jakarta dan sebaliknya.
Sony menambahkan, biasanya sangat jarang memberangkatkan penumpang dengan jumlah full seat sebanyak 56. Namun sejak ada lonjakan harga tiket pesawat, busnya selalu diberangkatkan full seat.
"Awal-awal naik tiket pesawat itu kami untungnya lumayan, karena yang biasanya 10 penumpang saja bisa full seat. Sekarang 56 kursi itu bisa full," imbuh dia.
Meski di bulan Ramadan ini jumlah penumpang mengalami penurunan, pihaknya mengaku tidak terlalu berdampak. Apalagi, saat libur musim Lebaran tahun 2019 ini, dia memprediksi jumlah penumpangnya bakal naik lebih hingga 25 persen.
”Untuk Ramadan ini memang menurun, tapi tidak terlalu tajam. Biasanya nanti H-10 Lebaran itu akan terasa, prediksinya bisa naik 25 persen lagi lah. Kami juga telah menyiapkan armada tambahan menyambut itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Satuan Pelaksana Terminal Arjosari Hadi Supeno menyatakan jika bus-bus di Terminal Arjosari memang mulai ramai penumpang sejak kenaikan tiket pesawat. Dampak itu dialami penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
"Yang terlihat berdampak itu penumpang bus antarkota dan antarprovinsi. Kalau dikira-kira berapa persen, itu fluktuatif ya dari hari ke hari. Ini Ramadan sejumlah penumpang bus memang merosot, tapi hal biasa karena bus yang lain juga sama," kata dia.