Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi simpati di KPU Kabupaten dan Kota Pasuruan, Rabu (15/5/2019).
Mereka memberikan dukungan atas penyelenggara Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berjalan aman dan damai.
Aktivis GMNI ini mensinyalir tudingan kecurangan dalam Pemilu hanya modus untuk mendesain dan menciptakan kegaduhan paska perhitungan suara hasil Pileg dan Pilpres.
Kelompok ini ingin membangun persepsi merusak kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan netralitas penyelenggaraan Pemilu.
“Kami mengecam golongan pemecah belah bangsa yang bertujuan mendelegitimasi penyelenggaraan dan hasil Pemilu yang sah. Para peserta Pemilu harus bisa menahan diri untuk tidak memperburuk situasi,” kata Ketua DPC GMNI Pasuruan, Abdul Hamid.
Pihaknya mengajak masyarakat agar tidak mudah terprovokasi gerakan-gerakan pemecah belah bangsa.
Masyarakat diminta untuk selalu menyaring informasi yang beredar dengan melakukan pengecekan kepada pihak yang kompeten guna menyakini kebenarannya.
“Kami mendesak aparat keamanan TNI-Polri memukul mundur dan membubarkan gerakan dan tindakan yang bertujuan memecah belah bangsa. TNI-Polri agar terus bergandengan tangan bersama masyarakat demi terwujudnya persatuan nasional,” tandas Hamid.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Pasuruan, Winaryo Sujoko menyampaikan apresiasinya atas dukungan moral dari aktivis pergerakan mahasiswa.
Menurutnya, seluruh jajaran KPU telah bekerja maksimal dan transparan dalam penyelenggaraan Pemilu.