Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menargetkan seluruh kelurahan di Kota Pendidikan itu terkategori tangguh bencana pada 2022 mendatang. Pasalnya, hingga 2019 ini baru 22 di antaranya yang telah siap menghadapi risiko-risiko kebencanaan.
Artinya, baru 38 persen kelurahan di Kota Malang yang tangguh bencana. "Saat ini sudah ada 22 kelurahan tangguh bencana, targetnya nanti 2022 seluruhnya untuk 57 kelurahan itu tangguh bencana," ujar Plt Kepala BPBD Kota Malang Handi Priyanto.
Menurut Handi, suksesnya penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan gabungan dari tiga unsur utama. Yakni dari sektor pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. "Kesiapsiagaan tidak melulu terukur dari besarnya anggaran. Tetapi juga partisipasi dan dukungan semua pihak, yang akan menentukan keberhasilan penanganan bencana di Kota Malang," terangnya.
Keberadaan kelurahan tangguh bencana tersebut, lanjut Handi, sangat penting mengingat keterbatasan personel dari BPBD Kota Malang. Meskipun itu nantinya di lapangan akan dibantu keberadaan relawan dari kelompok-kelompok masyarakat.
"Saat ini jumlah personel ASN (aparatur sipil negara) ada 23 orang, TRC (tim reaksi cepat) 15 orang dan Pusdalops (pusat pengendalian dan operasi penanggulangan bencana) 6 personel yang itu menangani di 5 kecamatan. Di sisi lain, setiap tahun jumlah kebencanaan yang terjadi juga bertambah," sebutnya.
Handi merinci, 22 kelurahan yang terkategori tangguh bencana itu ada 5 di Kecamatan Blimbing. Yakni Kelurahan Pandanwangi, Jodipan, Kesatrian, Polehan, dan Bunulrejo. Untuk di Kecamatan Kedungkandang ada 5 kelurahan meliputi Kelurahan Kotalama, Kedungkandang, Mergosono, Sawojajar, dan Cemorokandang.
Sedangkan di Kecamatan Klojen ada 5 kelurahan tangguh bencana. Yakni Kelurahan Bareng, Penanggungan, Kiduldalem, Oro-Oro Dowo, dan Samaan. Untuk di Kecamatan Lowokwaru ada 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Merjosari, Tlogomas, Tulusrejo, dan Mojolangu. Sementara di Kecamatan Sukun baru ada 3 kelurahan tangguh, meliputi Kelurahan Bandungrejosari, Tanjungrejo, dan Pisangcandi.