Kawasan Jalan Simpang Balapan, Kota Malang, hari ini (11/4/2019), nampak memanas. Ratusan orang berteriak-teriak, melempar segala sesuatu ke arah pihak kepolisian.
Tak hanya itu, di sana juga sempat terjadi baku hantam antara pendemo dan juga petugas kepolisian yang berupaya mengamankan situasi. Lemparan-lemparan flare juga membuat suasana semakin rusuh dan memanas.
Di sana juga sempat terjadi penghadangan mobil logistik pemilu oleh sejumlah orang yang akan mengacaukan dan menjarah logistik-logistik pemilu.
Dalam situasi itu, bahkan juga sempat terjadi adanya aksi penyanderaan dan penyerangan yang dilakukan oleh masa pengacau. Namun beruntung, aksi penyanderaan tersebut bisa diatasi oleh pihak kepolisian. Mereka juga melakukan penjarahan barang-barang pada toko-toko di sekitar.
Melihat suasana yang semakin rusuh, membuat pihak kepolisian menerjunkan anjing dari K9, Pasukan Dalmas, Unit Intel, Reskrim, Unit Jibom hingga pasukan anti teror.
Namun jangan takut, situasi kerusuhan tersebut bukanlah situasi sungguhan. Situasi kerusuhan tersebut hanyalah sebuah Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispam Kota) yang dilakukan oleh pihak kepolisian bersama sejumlah pihak.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri SIK, SH, MH, menjelaskan, jika Sispam ini dilakukan sebagai langkah untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan saat berlangsungnya Pemilu 2019.
"Kita tidak boleh underestimate, menganggap remeh, bahwa semua akan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Maka dari itu, langkah antisipasi untuk mengatasi situasi-situasi ketidakkondusifan simulasi pengamanan ini dilakukan," pungkasnya.