Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengembangkan pariwisata halal mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI menetapkan Kota Malang (Malang Raya) sebagai destinasi wisata halal unggulan yang menjadi prioritas pengembangan pada 2019 ini.
Kasi Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Agung H. Buana mengungkapkan bahwa saat ini, Kemenpar tengah gencar menarik wisatawan muslim dengan melalui destinasi wisata halal. "Seiring dengan itu, sejak 2018 lalu, konsep wisata halal sudah mulai dimatangkan oleh Pemkot Malang," ujarnya.
Keseriusan tersebut membuahkan hasil. Selasa (9/4/2019), Kota Malang berhasil mendapat apresiasi sebagai destinasi wisata halal prioritas 2019. "Alhamdulilah, kami mendapat apresiasi. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya di Bidakara, Jakarta, bersamaan dengan Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting and Conference," terangnya.
Agung menyebut, penghargaan itu diberikan sesaat setelah tanda tangan MoU (nota kesepahaman) pengembangan wisata halal di daerah prioritas. "Dengan adanya penghargaan tersebut, artinya pekerjaan kita semakin berat. Sebab, pelayanan halal tourism harus sejalan dan sesuai standar IMTI (Indonesia Muslim Travel Index) dan GMTI (Global Muslim Travel Index)," sebutnya.
Meski demikian, lanjut Agung, masih banyak elemen yang harus ditingkatkan untuk benar-benar mengimplementasikan konsep wisata halal di Kota Malang. Salah satunya dengan memberikan sertifikasi terhadap jasa layanan pariwisata seperti hotel, resto, travel hingga oleh-oleh. "Stakeholder di Malang juga siap menjalankan wisata halal karena sudah menjadi lifestyle dan global trends," papar dia.
Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menambahkan, penghargaan tersebut juga mencakup wilayah Malang Raya. Pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu. "Sudah kita susun roadmap-nya wisata halal untuk Malang Raya. Supaya menarik wisatawan muslim yang berkunjung ke sini," terang dia.
Ida Ayu menjelaskan, implementasi wisata halal dikuatkan dengan penyediaan sarana prasarana yang halal. Harapannya, semakin banyak wisatawa, khususnya dari kawasan Timur Tengah, yang berkunjung ke Malang. Meskipun, Disbudpar mengakui baru beberapa hotel dan restoran yang telah bersertifikat halal. "Tetapi setelah MoU dengan Kemenpar, kami akan bicara lagi dengan PHRI untuk penguatan wisata halal," pungkasnya.